World Bank atau Bank Dunia melakukan pertemuan dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) di Jakarta pekan ini. World Bank menyatakan ketertarikannya dengan program 3 juta rumah yang dijalankan Kementerian PKP dan terus melakukan penjajakan untuk dukungan teknis dalam pelaksanaan program ini.
World Bank dan Kementerian PKP melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah dan perwakilan World Bank yaitu Program Leader of Infrastructure World Bank Claudia Inez Vasquez dan Senior Urban Development Specialist Luiz Trivero di Kantor Kementerian PKP, Jakarta.
“Ada tiga hal yang menjadi perhatian Kementerian PKP dalam program 3 juta rumah yaitu masalah penyediaan tanah, kemudahan perizinan, dan konstruksi bangunannya. Tentu kami menyambut baik dan siap bersinergi, bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Bank Dunia guna mewujudkan semangat gotong royong membangun rumah rakyat,” kata Fahri.
Selain itu Indonesia juga harus bisa mencontoh dan belajar dari negara-negara lain dalam program perumahan. Salah satu contoh baik itu bisa dilihat di Singapura yang bisa menjaga dan mengelola aset dasar perumahan berupa tanah atau seperti di Jepang dan China dengan teknologi perumahannya yang cepat.
Fahri juga menyebut, Kementerian PKP mengapresiasi dan berterima kasih atas perhatian dan dukungan Bank Dunia terhadap program perumahan di Indonesia dan berharap ke depan ada akselerasi program yang bisa disinergikan dengan baik di lapangan.
Sementara itu Claudia menyampaikan, Bank Dunia telah menyusun sejumlah proposal serta menyampaikan implementasi dukungan kepada Kementerian PKP sehingga diharapkan akan lebih banyak masyarakat yang bisa mendapatkan program bantuan perumahan.
“Tentunya perumahan merupakan salah satu masalah yang kompleks yang sering dihadapi oleh suatu negara sehingga dibutuhkan komitmen pemerintah dalam menjalankan program perumahannya. Bank Dunia menilai adanya program 3 juta rumah merupakan terobosan yang baik dalam penyediaan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat,” ujarnya.