Jumlah investor pasar modal Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 7.001.268 single investor identification (SID) per 31 Mei 2025. Jutaan SID yang telah terdaftar ini mencerminkan optimisme positif terkait potensi perekonomian Indonesia yang membuat masyarakat meminati investasi pasar modal dalam negeri.
Situasi ini tentunya sangat baik dengan terus meningkatnya investor pasar modal bahkan di tengah situasi dinamika perekonomian global. Pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organization (SRO) dan anak usahanya, serta sinergi sekaligus kolaborasi berbagai pemangku kepentingan hingga pelaksanaan berbagai program edukasi pasar modal yang semakin inovatif.
Pertumbuhan SID juga tetap terjadi ketika indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat mengalami perubahan dari 7.079,905 pada penutupan perdagangan akhir tahun 2024 menjadi 5.967,988 pada 9 April 2025 yang kemudian kembali menguat ke posisi 7.175,819 per 28 Mei 2025.
Sebagai informasi, hingga akhir tahun 2024 investor saham Indonesia tercatat sebanyak 6.381.444 SID. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 619.824 SID hingga akhir Mei 2025. Menurut Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, peningkatan jumlah investor saham juga tetap terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu kebijakan tarif impor Amerika Serikat sepanjang awal tahun 2025 ini.
“Menariknya meskipun kebijakan tarif impor mulai diberlakukan tapi minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia tetap tinggi. Itu tercermin dari penambahan lebih dari 38 ribu investor saham selama periode 27 Maret hingga 8 April 2025 dan penambahan ini terjadi selama periode libur panjang Idul Fitri lalu,” bebernya.
Pertumbuhan jumlah investor ini tentunya harus diimbangi dengan penguatan infrastruktur informasi dan edukasi pasar modal. Untuk itu aplikasi IDX Mobile yang telah diundung lebih dari 287 ribu pengguna dan media sosial BEI menjadi beberapa kanal untuk memberikan akses informasi sekaligus edukasi yang cepat dan mudah kepada masyarakat.
BEI juga memperluas jaringan Galeri Investasi BEI yang kini mendekati seribu lokasi serta didukung oleh lebih dari 6.000 Duta Pasar Modal yang menjadi ujung tombak edukasi di berbagai daerah di Indonesia. Berbagai kegiatan juga dilakukan seperti Sekolah Pasar Modal (SPM), webinar, seminar, hingga workshop yang melibatkan perusahaan efek, asosiasi, akademisi, komunitas, hingga media.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menambahkan, BEI senantiasa berupaya untuk memperkuat basis investor pasar modal bukan hanya untuk meningkatkan partisipasi investor ritel tapi juga melalui komunikasi berkelanjutan kepada investor institusi.
“Kami terus berorientasi pada peningkatan partisipasi investor institusi domestic guna mendorong mereka dalam aktivitas transaksi pasar. Inisiatif strategis ini merupakan komitmen BEI untuk membangun pasar modal yang transparan, dinamis, dan inklusif. Dengan kuatnya basis investor maka peran pasar modal Indonesia akan semakin signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.