KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) merupakan salah satu program subsidi yang jadi andalan untuk mendorong program pembangunan 3 juta rumahnya pemerintah. Sejak diluncurkan tahun 2010 lalu, KPR subsidi FLPP terus dirong untuk menjadi motor penggerak program perumahan.
Program ini juga disukai oleh kalangan pengembang karena memudahkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang menjadi sasaran utama program menjadi lebih mudah mengakses pembiayaan perumahannya. Jamak kalau setiap tahun Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) terus meminta kuota FLPP dinaikkan.
Tahun 2025 Kementerian PKP meminta tambahan kuota FLPP ke Kementerian Keuangan. Dari semulai kuota tahun ini sebesar Rp18,77 triliun untuk membiayai 220 ribu unit rumah subsidi ditambah sebesar 130 ribu unit sehingga totalnya menjadi 350 ribu dengan tambahan anggaran sebesar Rp16,4 triliun.
Tambahan anggaran ini membuat total anggaran KPR subsidi FLPP pada tahun ini menjadi Rp35,17 triliun. Porsi dananya 75 persen dari total dana KPR FLPP 2025 sementara 25 persen dari bank penyalur sehingga total dana KPR subsidi pada tahun 2025 ini menjadi Rp46,89 triliun.
Menurut Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, hingga akhir Mei 2025 pemerintah telah menyalurkan hingga Rp12,59 triliun dana KPR FLPP dan itu meningkat dari penyaluran pada bulan April 2025 yang sebesar Rp10,96 triliun.
“Penyaluran anggaran subsidi KPR FLPP ini untuk mendukung akses segmen MBR pada kepemilikan 101.707 unit rumah di 379 kabupaten-kota. Angka ini naik dari periode bulan sebelumnya yang 88.484 unit rumah di 362 kabupaten-kota,” bebernya.
Dari alokasi anggaran KPR FLPP tahun 2025 yang sebesar Rp18,77 triliun telah dicairkan ke Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencapai Rp11,5 triliun. BP Tapera merupakan institusi yang menyalurkan anggaran FLPP untuk bank-bank penyalur KPR.
Disampaikan juga dukungan pemerintah terkait tambahan alokasi anggaran FLPP untuk membiayai 130 unit rumah subsidi khususnya untuk mendorong program 3 juta rumah. Total penyaluran KPR FLPP sejak tahun 2010 hingga 2024 telah mencapai Rp151,22 triliun untuk membiayai sebanyak 1.598.879 unit rumah.
Dari penyaluran ini bisa ditarik rata-rata penyaluran KPR subsidi FLPP sekitar 114 ribu unit per tahun. Capaian rata-rata ini memunculkan pertanyaan apakah tambahan kuota FLPP sebesar 350 ribu unit akan bisa diserap dalam sisa waktu Juni-Desember tahun ini?