Indonesia bukan hanya memiliki kekayaan budaya tapi juga kekayaan arsitektur yang berakar dari kearifan lokal. Ada begitu banyak bangunan tradisional di daerah-daerah dan telah menjadi khazanah hingga kekhasan yang bisa dilihat dan dipelajari saat ini.
Salah satunya rumah khas Minangkabau dari Sumatera Barat yang disebut Rumah Gadang. Ada banyak keunikan dan penerapan desain arsitektur yang membuat Rumah Gadang bisa bertahan hingga saat ini. Bukan hanya tampilan, Rumah Gadang memiliki banyak keistimewaan dan masih terus dipelajari hingga saat ini.
Ada banyak sumber yang menyebut keunikan Rumah Gadang dengan penerapan desain unik, ukiran artistik, pemilihan bahan bangunan, dan sebagainya yang masih terus dipelajari hingga diterapkan pada bangunan-bangunan modern. Berikut berbagai keunikannya.
Bentuk Atap Meyerupai Tanduk Kerbau
Salah satu ciri khas yang kuat Rumah Gadang adalah bentuk atapnya yang melengkung menyerupai tanduk kerbau. Atap bentuk ini disebut gonjong yang memiliki ujung runcing. Sejarahnya, masyarakat Minangkabau terinspirasi dari kemenangan dalam adu kerbau saat melawan Kerajaan Jawab sehingga bentuk tanduk ini diabadikan dalam desain rumah. Makna lainnya, struktur atap bertingkat terdiri dari tiga lapisan untuk melambangkan persatuan masyarakat Minangkabau.
Banyak Pilar
Rumah Gadang dibangun dengan konsep rumah panggung sehingga membutuhkan pilar-pilar kuat sebagai penopang. Umumnya ada lebih dari lima baris pilar yang tersusun rapi untuk menjaga keseimbangan bangunan. Di dalamnya terdapat empat bagian ruangan yang dikenal sebagai lanjar dengan tiga lanjar pertama berfungsi sebagai ruang tamu dan ruang keluarga sementara lanjar terakhir difungsikan sebagai kamar tidur.
Jumlah Kamar
Hal unik lainnya, kamar di Rumah Gadang ditentukan berdasarkan jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya. Setiap perempuan yang sudah menikah akan mendapatkan kamar khusus dengan privasi yang lebih terjaga. Hal ini untuk melindungi mereka dari fitnah serta menjaga norma kesopanan dalam adat Minangkabau.
Anti Gempa
Wilayah Sumatera Barat merupakan daerah yang rawan gempa sehingga Rumah Gadang dirancang dengan struktur yang bisa tahan terhadap getaran. Salah satu penerapan strukturnya dengan membuat pilar kayu tidak bersentuhan langsung dengan tanah (batu santu) sehingga bisa memberikan fleksibilitas saat terjadi guncangan dan meningkatkan ketahanan rumah terhadap gempa.
Tanpa Paku
Menariknya Rumah Gadang yang dibuat tanpa menggunakan paku atau baut sama sekali tapi bisa kuat dengan sistem tarik atau peg-and-hole. Sebagai gantinya, konstruksi bangunan ini memanfaatkan teknik pasak kayu yang dapat menyatukan berbagai komponen dengan lebih kokoh dan tahan lama. Selain meningkatkan daya tahan terhadap gempa, pasak juga membantu menjaga keutuhan struktur kayu agar tidak mudah patah atau roboh.
Dapur Terpisah
Rumah Gadang memiliki bagian dapur yang terpisah dan dibangun di bagian belakang rumah utama. Tapi meskipun terpisah, dapurnya tetap dibuat untuk kenyamanan memasak dan megah untuk mencerminkan keseluruhan bangunan.
Lumbung Pangan
Minangkabau juga terkenal sebagai masyarakat yang penuh persiapan. Di setiap bangunan Rumah Gadang juga ada bangunan kecil bernama Rangkiang yang berfungsi sebagai lumbung penyimpanan pagi dan bahan makanan lain. Rangkiang ini dilengkapi dengan pintu kecil dan loteng berbentuk segitiga yang disebut singkok untuk memperindah tampilannya.
Tahan Rayap
Material utama Rumah Gadang dibuat dari kayu juha yang memiliki daya tahan tinggi terhadap rayap. Sebelum digunakan kayu ini direndam di dalam air selama bertahun-tahun supaya semakin kuat dan fleksibel. Proses perendaman kayu ini membuatnya jadi lebih awet serta tidak disukai oleh rayap yang membuat struktur rumah tetap kokoh untuk jangka waktu yang lama.
Berbagai keunikan dan kelebihan Rumah Gadang merupakan salah satu kekayaan arsitektur lokal kita. Masih ada banyak kekhasan arsitektur pada bangunan-bangunan yang menjadi khazanah di banyak wilayah Indonesia yang menarik untuk dipelajari.