Pemerintah terus bergerak cepat untuk penanganan bencana banjir yang melanda wilayah sekitar Jakarta dan Bekasi. Dalam keterangannya kepada awak media, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa tenaga kebencanaan telah diterjunkan ke berbagai titik terdampak.
“Semua tenaga kebencanaan saat ini sedang ada di lapangan baik di Jatiasih, di Bekasi, maupun di Bogor dan beberapa titik lain di Jakarta. Dalam penanganannya kami fokus pada dua klaster yaitu logistic dn lokasi penampungan,” katanya.
Untuk penanganan bencana ini Kemensos juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) khususnya untuk proses evakuasi warga yang terdampak.
Tenaga-tenaga terlatih yang ditempatkan di lapangan terus berupaya untuk mengevakuasi masyarakat ke berbagai tempat pengungsian yang disediakan maupun pengungsian secara mandiri. Hingga saat ini, Kementerian Sosial bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten dan Kota Bekasi, serta Kabupaten Bogor masih melakukan pendataan terhadap korban dan dampak dari bencana banjir tersebut.
Untuk data resmi terkait jumlah korban maupun tingkat kerusakan masih dalam proses finalisasi. Terlebih area banjir juga cukup luas dan masih terus berkembang. Dari sisi bantuan, pemerintah telah menyalurkan berbagai kebutuhan dasar untuk para pengungsi dengan bantuan berupa kasur, bantal, obat-obatan, pakaian, serta makanan siap saji.
Selain itu dapur umum juga telah didirikan untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak. Salah satu dapur umum yang telah beroperasi di Jatiasih, hasil kerja sama dengan Pemkot Bekasi, Pemkab Bekasi, dan juga Kementerian Sosial.
Sementara itu Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan, pihaknya terlibat dalam fase tanggap darurat dengan melakukan modifikasi cuaca yang juga telah dikoordinasikan dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan sert BNPB.
“Kami tadi dikoordinasikan oleh Bapak Menko PMK bersama Kepala BNPB dan kami BMKG akan melakukan modifikasi cuaca. Konsepnya adalah menghalangi awan-awan yang harusnya bergerak ke area rawan dan itu dijatuhkan sebelum masuk ke area rawan,” jelasnya.
Modifikasi cuaca seperti ini rencananya akan dilakukan sampai beberapa hari ke depan untuk selanjutnya dievaluasi bersama dengan BNPB. Dwikorita juga meminta dukungan seluruh pihak agar modifikasi cuaca ini dapat mengurangi intensitas hujan khususnya di daerah Jakarta dan Jawa Barat.