Instruksi Presiden Prabowo untuk melakukan berbagai penghematan anggaran juga berdampak pada kementerian yang mengurusi perumahan. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait kembali menyampaikan sejumlah langkah yang akan diambil kementeriannya dalam rangka efisiensi anggaran itu.
Sesuai Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025, pagu awal Kementerian PKP tahun 2025 yang semula sebesar Rp5,274 triliun menjadi Rp1,613 triliun.
“Efisiensi ini justru membuat kami lebih bersemangat dan kreatif untuk tetap menjalankan berbagai program khususnya program 3 juta rumah baik yang dibangun maupun renovasi. Kami tetap berusaha dan saat ada efisiensi kami tetap optimistis dengan situasi yang ada,” katanya.
Sebelum ada instruksi presiden terkait efisiensi ini Kementerian PKP sejak awal telah melaksanakan sejumlah program efisiensi dari pagu awal kementerian sebesar Rp5,274 triliun menjadi sebesar Rp3,661 triliun. Selanjutnya setelah dilakukan efisiensi APBN tahun 2025, anggaran Kementerian PKP menjadi sebesar Rp1,613 triliun.
Anggaran ini akan dioptimalkan untuk program dukungan manajemen sebesar Rp435,67 miliar dan program perumahan dan kawasan permukiman sebesar Rp1,177 triliun. Pembagian detailnya juga telah disusun dan akan dibicarakan secara teerbuka terkait berbagai pemanfaatan anggarannya.
Maruarar juga menunjukkan pengajuan persetujuan Komisi V DPR terhadap rencana efisiensi pagu per unit Eselon I. Hal ini dibutuhkan supaya Kementerian PKP menyampaikan usulan berupa pembintangan anggaran sesuai dengan besaran efisiensi kepada Menteri Keungan-Ditjen Anggaran paling lambat 14 Februari 2025.
Terkait progres rogram perumahan tahun anggaran 2024 yang saat itu masih Direktorat Jenderal Perumahan dengan anggaran sebesar Rp14,68 Triliun, Maruarar menyampaikan capaian target Ditjen Perumahan Tahun Anggaran 2024.
“Dari target 139.489 unit dengan realisasi capaian fisik sebanyak 138.566 unit atau 99,34 persen dan realisasi keuangan Rp14,13 triliun atau 96,26 persen. Untuk pembiayaan perumahan tahun anggaran 2024 sebesar Rp31,11 triliun dengan target sebanyak 207.521 unit, realisasi keuangan sebesar Rp30,97 triliun atau 99,55 persen dan realisasi fisik sebanyak 206.080 unit atau 99,31 persen,” bebernya.