Di tengah konsep kehidupan berkelanjutan (sustainable living) yang semakin kuat, tuntutan masyarakat untuk mendapatkan hunian, khususnya rumah tapak yang kuat dan estetik juga harus selaras dengan konsep konstruksi berkelanjutan.
Karena itu dari mulai proses desain konstruksi juga harus bisa memberikan kenyamanan bagi penghuni terkait keselarasan dengan alam. Seluruh proses pembangunan harus efektif dan efisien dengan penggunaan material konstruksi yang ramah lingkungan.
Industri material konstruksi juga merespon hal ini dengan mengembangkan inovasi yang bisa menjawab tantangan perkembangan dalam aktivitas konstruksi yang berkelanjutan. Semen Merah Putih merespon itu dengan menghadirkan pengembangan konsep 3 P: product, process, people.
Menurut Head of Marketing Semen Merah Putih Nyiayu Chairunnikma, pengembangan manusia untuk mendukung konstruksi yang berkelanjutan adalah satu hal penting yang kerap terlupakan padahal sisi manusi merupakan hal krusial dalam implementasi konstruksi berkelanjutan.
“Semen Merah Putih mengembangkan tim khusus yang disebut SAS atau Si Ahli Semen sebagai konsultan konstruksi yang akan memberikan solusi berbagai masalah dan tantangan pembangunan langsung ke berbagai proyek khususnya rumah tapak,” ujarnya.
SAS akan memberikan konsultasi dan berbagi informasi untuk pembangunan proyek. Konsultasi yang dilakukan tim SAS mencakup rekomendasi produk unggulan yaitu Semen Merah Putif Watershield, edukasi cara aplikasi yang benar, serta pendampingan proses konstruksi untuk mendapatkan kualitas bangunan yang tinggi.
Semen Merah Putih Watershield merupakan produk semen inovatif yang akan membuat bangunan kuat lebih lama dan terlindungi. Teknologi water repellent yang terkandung di dalamnya bisa memberikan perlindungan bangunan dari sumber rembes air dari luar dan dalam tanah.
Nyiayu juga menjelaskan, untuk rumah tapak yang kekinian harus dirancang dengan pertimbangan banyak aspek karena pembangunan rumah bukan hanya memenuhi aspek kekuatan tapi juga aspek keseimbangan bangunan dengan lingkungan.
Untuk meningkatkan kompetensi SAS sesuai standar, Semen Merah Putif secara reguler memberikan pelatihan teknis dan non-teknis kepada SAS setiap tiga bulan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan konsultasi yang solutif dengan prioritas pada pemilihan material berkualitas tinggi dan cara aplikasi yang benar untuk mendukung gaya hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Semen Merah Putih sendiri berkomitmen kalau pelatihan ini bagian inheren dalam meningkatkan pelayanan konsumen dan seri pelatihan tersebut akan terus dijalankan di masa depan.
“Dengan SAS, Semen Merah Putih ingin memastikan bahwa setiap rumah yang dibangun tidak hanya mencerminkan kekuatan dan estetika tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan,” pungkasnya.
Semen Merah Putif diluncurkan tahun 2012 oleh PT Cemenindo Gemilang Tbk, unit usaha dari KPN Corp. Brand ini berhasil meraih market sales ketiga pada penjualan kantong semen di Indonesia dengan kapasitas produksi mencapai 6,4 juta ton klinker dan 11 juta ton semen per tahun dengan mengoperasikan sembilan pabrik untuk melayani 17 provindi di Indonesia.
Semen Merah Putih juga merupakan eksportir klinker terbesar di Indonesia pada tahun 2022 melalui pabrik di Bayah, Banten, yang dianugerahi sebagai Green Plant dan dilengkapi dengan teknologi manufaktur semen canggih dan terintegrasi dengan dermaga pelabuhan untuk pengiriman klinker ke pabrik penggilingan lainnya.
Pada tahun 2022, Semen Merah Putih Watershield diperkenalkan sebagai semen PCC pertama yang memiliki teknologi Water Repellent untuk aplikasi struktural dan nonstruktural untuk membuktikan komitmen Semen Merah Putih dalam meningkatkan kualitas bangunan di Indonesia.