Setiap perusahaan akan menerapkan berbagai strategi untuk bisa menguasai segmen pasar yang disasar. Dalam bisnis pengembangan properti, strategi yang diterapkan harus tepat seiring produk yang dipasarkan bukan hanya mahal tapi juga akan digunakan bertahun-tahun hingga instrumen investasi.
Terkait hal ini, pengembang PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP/Paradise Indonesia) ikut mewarnai bisnis properti tanah air dengan kiprah maupun track record yang unik. Berbeda dibandingkan perusahaan developer lainnya, kekuatan INPP memiliki porsi pendapatan yang besar dari segmen pendapatan berulah (recurring income) khususnya dari hotel dan komersial yang dikelolanya.
“Porsi recuriing income kami mencapai 82 persen dan ini membuat kami berbeda dibandingkan perusahaan yang lain saat melakukan pengembangan untuk segmen property sales. Kami menjalani dengan business model yang berbeda dan itu yang membuat kami menjadi perusahaan mid size tapi dengan growing yang pesat,” ujar CEO Paradise Indonesia Anthony P. Susilo.
Dengan basis recurring income yang besar, saat INPP mengembangkan segmen property sales bisa lebih terjamin dari sisi permodalan. Sebagai gambaran, umumnya produk property sales dipasarkan ataupun dibangun saat sudah ada konsumen mencapai 40-50 persen sementara INPP dengan internal capital yang kuat bisa melakukan proses itu saat peminat hanya 10-15 persen.
Pengembangan proyek properti dilakukan dengan capital structure yang cukup rumit yang intinya dari sisi pendanaan harus bisa menjamin proyek yang tengah dikerjakan bisa sustain dan konsep seperti ini bisa dilakukan oleh INPP. Dengan konsep seperti ini INPP menargetkan segmen property sales-nya bisa tumbuh hingga porsi 20-25 persen dalam waktu lima tahun.
Strategi lainnya, imbuh Anthony, setiap proyek yang dijalankan merupakan hasil perencanaan dan tahapan yang dilakukan sekitar dua tahun sebelumnya. Hingga saat ini, INPP menjalani tahapan proyek yang dikembangkannya dengan istilah 4+2: empat yang dikerjakan pada tahun berjalan sambil menyiapkan dua proyek lain untuk tahun berikutnya.
“Dengan strategi seperti ini kami berhasil mencatatkan kinerja dengan pertumbuhan double digit dan pengembang dengan track record 100 persen completion, artinya semua yang kami bangun bisa ter-deliver dengan baik,” pungkasnya.
Untuk tahun ini, Paradise Indonesia juga mengoperasikan dua proyek properti baru yaitu Antasari Place di Jakarta Selatan yang akan diserahterimakan semester pertama tahun ini dan perluasan 23 Paskal Shopping Center di Bandung yang diminati dengan antrean tenant yang ingin bergabung. Proyek ini ditargetkan berooperasi semester kedua tahun ini.
Selain itu Hotel Hyatt Place di Makassar yang diresmikan Februari tahun lalu akan memberikan kontribusi penuh pada tahun ini. Beroperasinya Hyatt Place Makassar akan menambah porsi recurring income hingga menambah penguatan struktur permodalan perusahaan. Pada tahun ini INPP juga menganggarkan belanja modal (capex) mencapai Rp1 triliun untuk pengembangan 23 Semarang, Antasari Place tahap 2, serta proyek mixed use di Balikpapan dan Makassar.