Periode tiga tahun terakhir tingkat imbal hasil sewa apartemen relatif stabil bertahan di kisaran 4 persen. Dari perspektif lokasi, kawasan pusat bisnis atau CBD secara konsisten bisa mencatat hasil sewa tertinggi dan paling stabil sebesar 4,3 persen selama tiga tahun terakhir. Hal ini didukuung oleh penyewa korporat, ekspatriat, dan professional yang mencari fasilitas premium di lokasi strategis.
Menurut laporan Colliers untuk periode kuartal pertama (Q1) 2025, harga penawaran rata-rata tercatat sebesar Rp35,77 juta per meter persegi (m2) yang mencerminkan kenaikan sebesar 01, persen secara kuartalan (qoq) dan 0,3 persen secara tahunan (yoy).
Kenaikan harga paling signifikan terjadi di Jakarta Selatan di mana beberapa proyek menyesuaikan harga hingga 6 persen pada awal tahun. Penyesuaian ini sejalan dengan serah terima proyek-proyek baru yang telah selesai dibangun, unit-unit baru secara umum mengalami kenaikan harga, terutama pada bulan-bulan awal setelah tahap penyelesaian.
Colliers Indonesia Head of Research Ferry Salanto mengatakan, untuk menarik calon pembeli, pengembang terus menawarkan berbagai insentif dengan promosi yang paling sering ditawarkan seperti pemberian voucher furnitur, diskon biaya pemesanan, hingga bebas biaya pengelolaan selama 1-2 tahun ditambah insentif PPN 100 persen yang masih berlaku.
“Beberapa proyek juga menawarkan jaminan imbal hasil sewa baik dalam bentuk jaminan sewa selama satu tahun yang dibayarkan setiap bulan atau cahshback tetap sebesar Rp5 juta per bulan selama 2 tahun. Ini semua ditujukan untuk menarik pembeli dan sebagai bagian dari portofokio investasi mereka,” ujarnya dalam siaran pers yang diterbitkan Selasa (17/06).
Ferry juga merinci, hingga tahun 2027 akan ada sebanyak 4.861 unit apartemen yang akan diserahterimakan dengan 51 persen dijadwalkan pada sisa tahun 2025, 25 persen tahun 2026, dan 24 persen tahun 2027. Dari jumlah tersebut, Jakarta Selatan diperkirakan akan mendominasi mencakup 72 persen dari total serah terima mendatang.
Saat ini Jakarta Barat memiliki pangsa pasokan terbesar yaitu 24 persen dari total pasokan dan diperkirakan akan tetap demikian hingga tahun 2027. Sementara itu Jakarta Selatan diperkirakan mengalami sedikit peningkatan dari 20 persen menjadi 21 persen pada 2027 yang menandakan pergeseran distribusi pasokan secara bertahap di wilayah tersebut.
“Melihat ke depan hingga tahun 2027 kami memperkirakan harga akan mengalami pertumbuhan yang stabil di kisaran 1-2 persen. Kenaikan harga paling signifikan diperkirakan akan terus terjadi di Jakarta Selatan yang didukung oleh konsentrasi proyek-proyek yang sedang dibangun di wilayah tersebut,” bebernya.