Sebuah rumah bukan hanya bangunan fisik yang didefinisikan untuk melindungi penghuni dari panas dan hujan. Kalau di bidang teknologi ada istilah hardware dan software, rumah seperti hardware dan tentunya membutuhkan software berupa komponen penting seperti lingkungan yang baik dan sehat khususnya rumah untuk hunian yang mendukung tumbuh kembang anak.
Menurut Dokter Spesialis Anak Kurniawan Satria Denta, rumah yang baik menjadi faktor penting yang akan memberikan pengaruh besar pada perkembangan anak dan supaya tumbuh kembang anak bisa optimal dibutuhkan asah, asih, dan asuh termasuk keamanan dan kenyamanan yang optimal.
“Anak-anak membutuhkan stimulasi mulai dari tingkat yang paling sederhana yaitu keluarga, pada masa pertumbuhan dengan interaksi yang terus berkembang, dan lainnya. Karena itu di sebuah kompleks perumahan harus diwujudkan kondisi mulai dari layout rumah hingga berbagai fasilitas di dalam kawasan yang didesain sebaik mungkin untuk anak,” jelasnya.
Beberapa faktor umum yang harus diterapkan merupakan hal yang esensial juga untuk perkembangan tumbuh kembang anak. Misalnya mengoptimalkan ventilasi udara dan cahaya termasuk sanitasi dan sumber airnya menjadi hal yang vital pada sebuah rumah. Perhatikan juga material yang aman saat anak-anak beraktivitas, anak yang sering sakit akibat penataan rumah yang kurang tepat bisa menghambat tumbuh kembangnya.
“Supaya stimulasi tumbuh kembang anak terbentuk dengan baik dibutuhkan faktor-faktor itu dan orang tua harus mengambil keputusan yang tepat saat memilih huniannya. Cermati lokasinya apakah dekat dengan fasilitas kesehatan, sekolah, akses yang mudah dijangkau. Pastikan juga interaksi orang tua bersama anak maupun lingkungan lainnya bisa berjalan dengan baik,” tambahnya.
Hal senada untuk menciptakan hunian yang ideal khususnya bagi perkembangan anak juga diakui oleh Muharini Aulia, seorang psikologi klinis. Menurutnya, untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak dibutuhkan ruang privasi yaitu keluarga termasuk ruang publik untuk anak berinteraksi dan bersosialisasi dengan aman di kawasan maupun lingkungan huniannya.
“Perkembangan anak saat usia 0-5 tahun itu masih fokus pada orang tuanya, pada fase ini rumah lebih penting untuk orang tua supaya bisa bahagia dan tidak stres yang akan berpengaruh juga pada anaknya. Seiring anak kian besar, baru dipersiapkan berbagai aspek di rumah dengan menyesuaikan perkembangan dan kebutuhan anak,” bebernya.
Dari sisi psikologis, untuk mengoptimalkan perkembangan anak harus dibiasakan berinteraksi di dalam rumah maupun ruang-ruang publik khususnya taman. Saat ini hampir setiap pengembang menyediakan fasilitas ruang terbuka tapi tidak dioptimalkan oleh penghuninya sendiri. Seharusnya orang tua bisa memperkenalkan dan mengajak anaknya untuk berkegiatan di ruang luar.
“Berinteraksi maupun berkegiatan di ruang luar juga merupakan salah satu bentuk sosialisasi yang baik untuk anak belajar bersosialisasi khususnya di area yang mereka kenal. Berikan contoh kepada anak berinteraksi dengan lingkungan terdekat misalnya dengan tetangga. Anak-anak membutuhkan ruang yang luas untuk mengeksplorasi aktivitasnya dan itu bisa dihadirkan di kawasan hunian kita,” tandasnya.