Pilihan perumahan di Jakarta sudah sangat terbatas seiring harga lahannya yang semakin mahal. Kalaupun ada, pilihannya berupa hunian vertikal (apartemen) dan kalaupun rumah tapak (landed house) harganya sudah sangat mahal.
Hal ini membuat penawaran hunian landed house di Jakarta kian menarik. Berbagai strategi ditempuh kalangan pengembang untuk menghadirkan produk landed house di Jakarta dengan tetap menawarkan segmen harga yang affordable.
Mini realestat di Jakarta kian diminati karena bisa menjadi alternatif dengan beberapa kelebihan terkait konsepnya yang kompak. Umumnya mini realestat itu dikembangkan di atas lahan kurang dari 1 hektar dengan pengembangan yang rapi untuk memenuhi kebutuhan rumah masyarakat urban.
Pengembangan mini realestat atau klaster bisa menjadi alternatif pilihan bagi kalangan pekerja yang membutuhkan hunian. Umumnya, pengembangan mini realestat berada di kawasan yang sudah ramai, hidup, dan menyediakan fasilitas maupun aksesbilitas yang sudah matang.
Kelebihan lainnya, mini realestat seperti ini bisa memanfaatkan dukungan fasilitas yang cukup komplit di kawasan dan akses transportasi yang juga lengkap seperti kereta komuter, jalan tol, sekolah, rumah sakit, mal, lifestyle center, area komersial, dan lainnya.
Salah satunya seperti yang ditawarkan TanaNima Ciracas yang berlokasi di Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, hasil pengembangan Relife Property. Menurut GM Tananima Ciracas Akhirudin Annafi, konsep yang ditawarkannya bisa menjadi alternatif hunian di Jakarta dengan range harga yang affordable.
“Kami sangat memahami hunian rumah tapak di Jakarta semakin terbatas dengan tingginya harga lahan dan itu membuat produk yang kami tawarkan bisa menjadi alternatif karena sudah tidak banyak penawaran rumah dengan harga sekitar Rp1,4 miliaran berkonsep townhouse modern seperti ini,” katanya.
TanaNima dikembangkan di atas lahan seluas 3.400 m2 yang mencakup 35 unit rumah dua lantai yang menyediakan dua tipe: 75/66 dan 85/71. Lokasinya diuntungkan dengan kedekatan ke berbagai fasilitas yang bisa ditempuh 10-15 menit seperti ke Stasiun LRT Ciracas, akses tol JORR, Mal Graha Cijantung, KRL Tanjung Barat, dan lainnya.
Dengan pengembangan di lahan terbatas, seluruh konsep kawasannya dioptimalkan untuk live, learn, dan leisure penghuni atau affordable luxury untuk hunian di pusat kota. Fasad rumah mengusung desain modern, simpel, dengan layout dibuat fungsional dan optimal.
Layout-nya mencakup tiga kamar tidur, dua kamar mandi, dan dua carport dengan bukaan lebar untuk sirkulasi udara maupun cahaya yang optimal. Resminya, perumahan ini akan diperkenalkan pada tanggal 20 November 2024.
“Kami juga memberikan banyak kemudahan dengan tanda jadi Rp10 juta dan gratis biaya-biaya seperti AJB, BPHTB, KPR, selain gratis AC dan kanopi. Ini menjadi pilihan terbaik yang akan memudahkan aktivitas maupun lifestyle sehari-hari dengan berhunian di pusat Kota Jakarta,” imbuh Annafi.
Sebagai pengembang, Relife Property telah memiliki track record sejak tahun 2007 dan terus membangun reputasi yang baik hingga saat ini. Dalam dekade pertama operasionalnya, perusahaan telah berhasil mengembangkan lebih dari 100 hektar untuk membangun lebih dari 5.000 unit rumah dan kaveling komersial di area Jabodetabek.