Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dan Penjabat (Pj) Gubernur Banten Abdulrauf Damenta, meresmikan Rumah Susun (Rusun) Cipta Griya Kedaung di Kota Tangerang, Banten, pekan ini.
Rusun Cipta Griya Kedaung ini dibangun di atas lahan seluas 3.856 m2 dengan bangunan 5.335 m2 yang memakan anggaran mencapai Rp45,3 miliar. Total ada 70 unit dengan tipe 18, 27, dan 36 m2 selain unit khusus untuk difabel dan lansia dengan fasilitas lift, panel surya, kios, klinik, ruang serba guna, area urban farming, dan sebagainya.
Maruarar menyatakan apresiasinya atas fasilitas rusun ini yang disebut sangat bagus dengan fasilitas lengkap, rapi, dan bersih. “Kami juga sudah berdialog dengan penghuni dan semua menyatakan senang dengan kelengkapan sarana maupun fasilitas di rusun ini,” katanya.
Pada kesempatan itu, Tito juga menyatakan dukungan untuk pelaksanaan program pembangunan 3 juta rumah seperti pelaksanaan pelayanan PBG yang dipercepat. Di Tangerang, proses PBG bisa selesai dalam waktu 59 menit.
Rusun yang berlokasi di Jalan Iskandar Muda Kedaung Baru Neglasari, Kota Tangerang ini dihuni oleh 70 KK atau 230 jiwa yang semuanya telah terhuni. Rusun ini dibangun oleh Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa 1 Banten dengan skema multi years contract (MYT) tahun 2022-2023 yang terdiri dari satu tower 5 lantai.
Setiap unitnya juga sudah dilengkapi dengan meubelair sehingga penghuni cukup membawa koper. Selain itu disediakan juga beberapa fasos-fasum seperti kios untuk berdagang, ruang pemilah sampah, sistem keamanan dengan CCTV 24 jam, klinik, dan lainnya.
Salah seoarng penghuni rusun, Iis (46) mengatakan, dirinya telah menghuni rusun tersebut selama empat bulan dan mengaku sangat senang dan berterima kasih kepada pemerintah karena telah menyediakan hunian yang layak bagi kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Saya senang sekali bisa tinggal di rusun ini karena bangunannya bagus, air lancar dan bersih, fasilitasnya juga lengkap. Dulu saya mengontrak rumah di sekitar sini dengan harga Rp1 juta per bulan, sekarang di sini bayarnya cukup Rp500 ribu per bulan,” katanya.