Konsep pengembangan yang berwawasan lingkungan atau green sustainability mutlak dihadirkan dan dipahami kalangan pengembang. Konsep ini bukan lagi sekadar gimmick untuk mendorong aktivitas pemasaran tapi harus menjadi perhatian setiap pelaku untuk memberikan kenyamanan dengan tetap menjaga faktor lingkungan di setiap pengembangan proyek properti yang dilakukan.
Menurut Iben Yuzenho Ismarson, Founder Sebumi, sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang lingkungan, dewasa ini muncul anggapan tinggal di daerah urban sama dengan terdiskoneksi dengan alam. Anggapan ini keliru apabila kawasan pemukiman memiliki ruang terbuka hijau yang menjadi bagian open space untuk fungsi-fungsi ruang interaksi dan mengoneksikan kembali manusia dengan alam.
“Jadi peran ruang terbuka hijau sangat penting dan seharusnya menjadi standar baku di setiap kawasan hunian. Dengan menyediakan minimal 30-40 persen dari lahan pemukiman untuk ruang terbuka, kita bisa berkontribusi pada lingkungan dan menyediakan sebuah kawasan yang nyaman,” katanya.
Masyarakat yang selama ini jenuh menatap bangunan yang menjulang tinggi dengan aksen tanaman artifisial akan terobati dengan kehadiran ruang terbuka hijau yang akan memberikan pemandangan dan menyejukkan mata. Untuk itu perlu terus didukung pengembangan proyek yang mengutamakan prinsip kelestarian lingkungan yang menerapkan lansekap eco green.
Dari sudut pandang lain, psikolog klinis Tara De Thours mengatakan, ketika seseorang tinggal di hunian dengan lingkungan alam yang asri maka akan dapat berpengaruh pribadi seseorang mulai mood hingga kreatifitas bahkan pada tumbuh kembang suatu keluarga.
“Tinggal di dekat alam mampu mengurangi tingkat stres sehingga kita bisa memiliki kondisi mood dan emosi yang lebih stabil. Hal ini memungkinkan kita untuk memiliki relasi yang lebih positif dengan diri sendiri serta bisa meningkatkan relasi yang positif dengan orang lain,” jelasnya.
Di tengah padatnya aktivitas dan hiruk pikuk suasana perkotaan bisa mendorong stres dan itu yang membuat masyarakat kita rentan khususnya kalangan urban. Salah satu cara mengatasinya adalah melalui hidup yang lebih dekat dengan alam dan meluangkan waktu sejenak untuk dekat dengan alam.
Penelitian dari The University of Essex di United Kingdom menyebut, meluangkan waktu dengan alam bisa menurunkan hormon stres kortisol dan berinteraksi dengan alam bisa meningkatkan hormon serotine yang berfungsi untuk menstabilkan mood dan menimbulkan perasaan feel good.