Riset property market terbaru yang dirilis Colliers Indonesia mengemukakan temuan menarik. Menurut Ferry Salanto, Senior Associate Director Colliers Indonesia, kalangan pembeli unit apartemen dari sebelumnya konsumen investor mulai imbang menjadi konsumen pengguna atau end user.
“Ini menandakan kalau kepercayaan konsumen mulai meningkat untuk segmen hunian vertikal atau highrise building dari sebelumnya mayoritas kalangan investor. Di sisi lain, porsi end user yang meningkat ini membuat kalangan investor yang tadinya wait and see mulai kembali masuk ke pasar,” ujarnya saat virtual media briefing property market Q3 2024 pada hari ini.
Berbeda dengan rumah tapak (landed house), konsumen unit apartemen umumnya dari kalangan investor. Karakteristik lain dari konsumen apartemen yaitu konsumennya mayoritas dari kalangan yang sudah memiliki rumah, artinya apartemen selalu dibeli oleh kalangan yang telah mapan.
Pada periode ini, lanjut Ferry, belum ada proyek apartemen baru yang dirilis ke pasar sehingga total pasokan untuk area Jabodetabek tetap sebanyak 226.815 unit. Sebanyak 156 unit apartemen berhasil terjual pada periode Q3 2024 dan mayoritasnya dari unit yang sudah jadi (ready stock).
Cara bayar mayoritas pembeli juga mulai bergeser, dari tunai bertahap ke developer menjadi menggunakan kredit bank (KPA). Situasi ini akan membuat pasar apartemen kian positif khususnya di akhir tahun 2024 yang akan berlanjut hingga awal tahun 2025 nanti.
Situasi ini didukung dari pasokan yang lambat dan pembeli dari kalangan end user. Untuk mendorong penjualan, developer masih akan terus aktif memberikan gimmick marketing yang membuat kalaanng investor mulai masuk karena melihat situasi yang sudah lebih baik.
“Untuk periode ini akan ada pasokan baru sebanyak 4.756 unit dari sembilan proyek apartemen akan rampung hingga Q4 2024. Pasokan kumulatif tahun 2024 menjadi lebih tinggi 2,5 persen dibandingkan tahun 2023 sementara untuk range harga masih stabil di rata-rata Rp35,7 juta/m2,” imbuhnya.