PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) melaporkan kinerja yang cukup baik untuk periode tahun 2024. Situasi ini berlanjut untuk periode kuartal pertama 2025 yang mencatatkan pendapatan dan laba bersih meningkat. Dari sisi pendapatan berhasil tumbuh 9,1 persen dari periode yang sama tahun lalu (yoy) menjadi Rp286,4 miliar.
Menurut Chief Financial Officer-Direktur INPP Surina, segmen perhotelan mencatatkan pendapatan sebesar Rp130 miliar (naik 15,5 persen) diikuti segmen komersial Rp131,6 miliar (naik 9,8 persen). Pertumbuhan kedua segmen ini juga mendorong pendapatan berulang (recurring income) yang naik 12,6 persen.
“Dari sisi laba bersih naik hingga 185,5 persen yoy menjadi Rp382,4 miliar. Kenaikan yang tinggi ini juga dipengaruhi oleh keuntungan investasi yang dilakukan pada entitas anak sebesar Rp515,3 miliar. Untuk tahun 2025 kami menganggarkan capex sebesar Rp1,1 triliun dengan porsi 56 persen untuk ritel dan 36 persen residensial,” ujarnya.
Presiden Direktur-CEO INPP Anthony Prabowo Susilo menambahkan, hingga saat ini INPP merupakan emiten dengan porsi recurring income terbesar mencapai 82 persen dibandingkan emiten lain yang hanya 20-30 persen. Porsi recurring income yang besar ini bisa menjadi penopang bisnis dengan strategi capital recycling.
“Sejauh ini kami sukses menerapkan strategi 4 M untuk menggarap produk dengan konsep Mixed-Use Development, Mid-Scale Development, Middle Up Market, dan Major Cities yang menjadi kunci keberhasilan kami di pasar properti. Capaian bisnis di awal tahun ini yang cukup baik membuat kami optimistis bisa mencapai pertumbuhan yang ditargetkan tahun ini,” jelasnya.
Keberhasilan di awal tahun ini juga menjadi dasar yang kuat untuk memulai kinerja positif keseluruhan pada tahun ini. Salah satunya dengan telah diresmikan secara keseluruhan hunian Antasari Place Tower I termasuk fasilitas serviced apartment dan retail pada semester pertama tahun ini. Setelah beroperasi penuh, proyek ini diharapkan dapat mendorong kinerja perusahaan menjadi lebih tinggi selain itu proyek ekstension 23 Paskal Bandung juga telah dibuka.
Dengan kiprah bisnis sejak awal tahun 2000, hingga saat ini INPP telah mengoperasikan 14 hotel di bawah 8 brand di 8 kota besar Indonesia ditambah 6 properti komersial berupa pusat belanja dan gaya hidup selain 6 proyek residensial. Semuanya dikembangkan dalam bentuk mixed use.
Sebagai informasi, INPP juga membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham seiring dengan posisinya yang kokoh sebagai emiten properti. Pembagian dividen ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para investor sekaligus mencerminkan fundamental keuangan yang solid. Total dividen yang dibagikan mencapai Rp67 miliar atau setara dengan Rp6 per lembar saham yang berasal dari laba bersih tahun buku 2024.