Indonesia dan Singapura memiliki sejarah panjang terkait kerja sama di berbagai bidang. Pertemuan tahunan Leaders’ Retreat antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong di Parliament House Singapura awal pekan ini telah menghasilkan 19 kesepakatan strategis di berbagai sektor.
“Leaders’ Retreat kali ini sangat produktif dan sangat sukses. Kami mengadakan pertemuan yang sangat produktif, empat mata, dan telah menghasilkan 19 hasil di banyak sektor kerja sama dalam retret tahun ini,” ujar Presiden Prabowo Subianto.
Belasan kerja sama yang telah disepakati tersebut diantaranya di bidang politik dan keamanan. Kedua negara menegaskan kembali komitmen untuk mengimplementasikan sepenuhnya perjanjian kerja sama pertahanan serta percepatan finalisasi teknis wilayah pelatihan militer termasuk mekanisme perjanjian ekstradisi.
“Di bidang politik dan keamanan kami menegaskan kembali komitmen untuk sepenuhnya melaksanakan perjanjian kerja sama pertahanan dan menyelesaikan semua rincian teknis untuk area pelatihan militer. Saya berharap ini akan dipercepat selain kedua negara juga membuat kemjuan dalam mekanisme perjanjian ekstradisi,” imbuhnya.
Secara ekonomi, presiden juga menyampaikan apresiasi atas posisi Singapura sebagai salah satu investor utama di Indonesia. Kemajuan lain yang turut dicatat di enam bilateral economic working groups antara lain pengembangan kawasan ekonomi khusus, pertanian, pariwisata, tenaga kerja, dan transportasi.
Hal lainnya yang disoroti yaitu pentingnya kolaborasi antara perusahaan BUMN kedua negara yaitu Temasek dan Danantara khususnya untuk sektor energi terbarukan dan pengembangan kawasan rendah karbon. Untuk tahap awal pengembangan kawasan rendah karbon ini akan dilakukan di Batam, Bintan, dan Karimun.
Terkait ketahanan pangan, presiden menyambut baik tawaran Singapura dalam transfer teknologi pertanian modern termasuk urban farming dan praktik pasca panen berkelanjutan. Untuk kerja sama ini juga telah dilakukan penandatanganan MOU sebagai landasan kerja sama strategis di bidang keamanan pangan dan teknologi pertanian.
Untuk sektor kesehatan, Singapura juga diundang partisipasi aktif guna mendukung transformasi sistem kesehatan di Indonesia termasuk pendirian fakultas kedokteran dan keperawatan baru. Dibahas juga kerja sama penempatan tenaga kerja terampil asal Indonesia terutama di bidang perawatan lansia dan caregiving.
Sementara terkait konektivitas, Indonesia berkomitmen untuk menambah penerbangan langsung dengan Singapura dan memperbaiki infrastruktur bandara untuk akses yang lebih mudah dan cepat ke Singapura dan sebaliknya.
“Kemitraan strategis Indonesia-Singapura sangat penting dan telah terjalin selama lima dekade. Saya yakin hubungan bilateral ini akan terus tumbuh semakin kuat dengan makin banyak kepercayaan dan keyakinan satu sama lain. Kami sangat berharap bisa menyambut Singapura di Leaders’ Retreat tahun depan di Indonesia,” tandas Prabowo.