Di tengah situasi perekonomian global yang tidak menentu bisnis properti di Indonesia masih mencatatkan kinerja yang cukup baik. Hal ini bisa dilihat melalui kinerja PT Summarecon Agung Tbk yang mencatatkan rekor tertinggi kinerja bisnis untuk sembilan proyek kawasan terpadu yang dikembangkan.
Menurut President Director Summarecon Adrianto Pitojo Adhi, kinera perusahaan untuk tahun buku 2024 berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp10,62 triliun atau meningkat 59,5 persen dibandingkan tahun 2023.
“Dari capaian yang baik ini perusahaan berhasil meraih laba bersih sebesar Rp1,84 triliun atau meningkat 74,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan ini menjadi rekor tertinggi yang pernah dicapai perusahaan,” ujarnya saat paparan dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta hari ini.
Capaian yang baik ini juga menandai genapnya 50 tahun kiprah Summarecon di bisnis pengembangan properti atau sejak tahun 1975. Kinerja bisnis yang baik ini juga membuat optimisme yang terus meningkat unutk bisa mencapai kinerja bisnis sesuai target pada tahun ini.
Optimisme itu akan diwujudkan melalui produk-produk inovatif yang dibutuhkan pasar. Terkait dinamika pasar, Summarecon berkomitmen untuk memperkuat bisnis inti melalui penerapan strategi yang adaptif dan selaras dengan perkembangan kebutuhan pasar yang terus berubah.
Kinerja bisnis yang baik pada tahun 2024 diraih dari segmen pengembangan properti (property development) khususnya penjualan produk hunian dan komersial sebesar Rp7,5 triliun atau meningkat 85 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,04 triliun.
Sementara pendapatan dari segmen bisnis Investasi properti dan manajemen (investment property) mengalami peningkatan menjadi Rp2,15 triliun. Kemudian peningkatan pendapatan sebesar 24 persen berasal dari pendapatan sewa mal yang meningkat sebesar Rp388 miliar.
Adapun unit bisnis lain-lain (other business) juga mengalami peningkatan pendapatan menjadi Rp967 miliar atau meningkat 10 persen. Peningkatan tersebut terutama berasal dari bisnis perhotelan dengan adanya peningkatan tingkat okupansi dan tarif kamar rata-rata.
“Atas pencapaian yang berhasil diraih ini Summarecon membagikan dividen sebesar Rp9 per lembar saha dengan total sebesar Rp148,5 miliaran. Untuk tahun ini kami menetapkan target pra penjualan sebesar Rp5 triliun dan untuk tiga bulan pertama tahun ini telah tercapai penjualan properti senilai Rp877 miliar,” bebernya.
Sebagai informasi, memasuki usia 50 tahun Summarecon mengembangkan sembilan kawasan yaitu Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, Summarecon Bekasi, Summarecon Bandung, Summarecon Emerald Karawang, Summarecon Mutiara Makassar, Summarecon Bogor, Summarecon Crown Gading, dan Summarecon Tangerang.
Setiap pengembangannya selalu diarahkan untuk mewujudkan visi pendiri Summarecon Soetjipto Nagaria dengan 3 kata kunci: aman, nyaman, lengkap. Visi ini kemudian dikembangkan menjadi sebuah rencana pengembangan kota terpadu yang tidak hanya menitikberatkan pada hunian tapi juga kelengkapan fasilitas lain yang memudahkan penghuni dalam melakukan aktifitas.
Perencanaan kota dilakukan secara baik dan disusun bertahap, dengan memperhatikan kemudahan aksesibilitas melalui pembangunan infrastruktur dan kelengkapan sarana yang berorientasi pada transit oriented development (TOD). Kelengkapan fasilitas mulai dari pusat perbelanjaan, sekolah, sarana pendidikan hingga sarana olahraga disediakan tidak terlalu jauh, mudah diakses penghuni sehingga kualitas hidup bisa kian meningkat.
Melalui pengembangan Kota Terpadu yang menjadi ciri khas dari Summarecon, hingga saat ini Summarecon telah mendapatkan pengakuan secara nasional maupun internasional melalui beragam penghargaan seperti FIABCI Prix D’Excellence, Property Guru Asia Property Awards, BCI Asia Top 10 Awards, Indonesia Property Awards, Real Estate Awards dan lainnya.