Warna memiliki peran penting untuk memberikan perlindungan hingga tampilan estetis pada sebuah ruang. Peran warna bahkan bisa sangat personal karena terkait selera, bersifat personal, hingga membangun mood dan karena itu sangat penting menentukan warna yang tepat.
Bukan hanya itu, warna juga bisa mengungkap jati diri hingga berpengaruh secara psikologis pada yang melihatnya. Berbagai penelitian terkait psikologi warna mengungkapkan, warna-warna tertentu bisa memberikan implikasi yang berbeda secara emosional pada setiap orang.
Beberapa warna juga bisa mendatangkan efek yang menyenangkan suasana hati, menenangkan pikiran, hingga beberapa warna tertentu bisa mendatangkan perasaan yang suram ataupun sedih. Jadi jangan sembarangan menentukan warna, perhatikan juga psikologi warna.
Dikutip dari berbagai sumber, psikologi warna bisa membuat kita untuk lebih mudah menentukan warna apa yang sesuai dengan mood untuk setiap ruangan di rumah. Berdasarkan psikologi, warna favorit memang bisa memberikan efek positif terhadap pikiran dan suasana hati, makanya warna favorit biasanya diaplikasikan pada peristiwa-peristiwa penting seperti dekorasi pernikahan atau ruang privat di rumah.
Kendati menyukai warna tertentu, belum tentu warna itu bisa menciptakan psikologi warna yang dibutuhkan. Warna kuning, jingga, dan oranye misalnya, bisa menghadirkan kesan hangat dan keintiman di malam hari. Sedangkan efek psikologi warna biru dan hijau tidak sekedar mendatangkan ketenangan dan rasa rileks tapi efek psikologis dari warn aini bisa memulihkan energi seseorang makanya cocok untuk suasana beristirahat.
Selanjutnya simak panduan beberapa warna untuk berbagai ruang di rumah sesuai kaidah psikologi.
Ruang Tamu
Efek kemeriahan perlu dihadirkan di ruangan yang mengakomodasi beragam aktivitas bersifat komunal seperti ruang tamu ataupun ruang keluarga. Efek psikologi warna yang dihasilkan di ruang ini haruslah berkesan energik, menyenangkan, namun tetap santai demi memantik obrolan yang lebih seru dan akrab. Beberapa pilihannya yaitu warna netral seperti biru dan pastel
Untuk mengoptimalkan efek psikologis semakin positif, beberapa pilihan warna ini bisa dipadukan dengan warna pendamping termasuk untuk warna furnitur maupun dekorasi. Siapkan sentuhan aksen dari warna merah, oranye, atau hitam yang menarik perhatian. Bila ada area foyer di ruang tamu jangan ragu untuk menerapkan warna yang lebih berani untuk menciptakan impresi pertama yang kuat.
Ruang Makan
Banyak restoran menggunakan warna merah sebagai warna utama maupun warna pendamping pada konsep interiornya. Hal ini dikarenakan warna merah memiliki efek psikologi warna yang menggairahkan sehingga bisa meningkatkan selera makan.
Konsep ini bisa kita terapkan di ruang makan secara dominan maupun hanya sebagai sentuhan akses dekorasi. Bila cukup terganggu karena mewah terlalu mencolok, bisa dicari turunan warna ini yang lebih kalem seperti marun, merah muda, ataupun ungu untuk menghasilkan efek psikologi warna yang lebih rileks.
Dapur
Area ini merupakan ruangan yang paling intens penggunaannya di rumah. Untuk itu psikologi warna yang harus diciptakan di dapur harus bisa meningkatkan aspek kenyamanan. Pilihan warna yang digunakan juga harus memerhatikan ukuran hingga fungsi tambahan yang ada di dapur rumah untuk memperkuat kesan yang ingin ditampilkan. Efek psikologi warna yang lebih positif yang bisa diterapkan yaitu warna gelap yang elegan khususnyaa pada kabinet dapur.
Ruang Kerja
Sama halnya dengan ruang dapur, ruang kerja membutuhkan efek psikologi warna yang dapat memacu produktivitas. Efek psikologi warna yang diperlukan pada ruang ini adalah yang bisa merangsang daya piker dan hampir semua warna cerah bisa menciptakan efek psikologi warna ini.
Bisa juga digunakan warna kuning dan jingga yang bisa meningkatkan fokus. Diantara dominasi kedua warna tersebut bisa disisipkan warna-warna solid yang mengejutkan seperti biru dan merah. Sertakan juga warna hijau diantara perpaduan warna di ruang kerja melalui tanaman hias untuk kesan alami yang akan bisa memantik lebih banyak inspirasi.
Kamar Mandi
Kamar mandi sebagai ruang untuk membersihkan diri sangat penting untuk menerapkan psikologi warna melalui warna-warna netral yang akan menimbulkan kesan rileks. Ruang ini juga bisa dioptimalkan untuk menjadi ruang relaksasi dan salah satunya bisa menggunakan warna elegan hitam dengan perpaduan warna netral maupun warna-warna alami seperti coklat dan hijau untuk efek psikologi hangat dan menyegarkan.
Untuk tambahannya terkait psikologi warna, beberapa warna seperti putih dan kuning bisa menciptakan ilusi visual. Kedua warna ini mampu memantulkan cahaya sehingga membuat ruangan terlihat dua kali lebih luas. Sumber cahaya dari lampu dapat dioptimalkan oleh kedua warna ini sehingga cahaya dapat tersebar merata ke setiap sudut ruangan.
Jadi, untuk memilih warna pada interior rumah jangan juga berpatokan pada selera pribadi tapi perhatikan juga pengaruhnya terhadap tatanan interior secara keseluruhan. Hal ini penting untuk menonjolkan tampilan seiring pencahayaa, efek yang timbul, maupun dampak psikologis yang dihasilkan.