Untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus menyiapkan berbagai strategi untuk pembangunan kota berkelanjutan. Ada tiga langkah transformasi seperti mendorong kawasan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan berkelanjutan sebagaimana diatur dalam UU No. 59/2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045.
Implementasi daru UU tersebut antara lain mewujudkan kota layak huni, inklusif, dan berbudaya, mewujudkan kota hijau dan berketahanan, dan mewujudkan kota maju dan berdaya saing.
Melalui strategi dan rencana yang telah ditetapkan, berbagai langkah ini diharapkan bisa terwujud pada tahun 2045 yaitu kawasan perkotaan metropolitan yang akan berkontribusi pada produk domestik regional bruto (PDRB) nasional mencapai 48,92 persen.
Menurut Direktur Pengembangan Kawasan Ditjen Cipta Karya Kementerian PU Johanes Wahyu, upaya transpoformasi pembangunan perkotaan telah diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Makanya pemindahan ibukota negara ini bukan hanya memindahkan pemerintahan tapi juga membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru yang disebut sebagai superhub ekonomi IKN sehingga dapat mengurangi ketimpangan kawasan barat dan timur Indonesia,” ujarnya.
Pembangunan IKN diharapkan dapat menjadi kota transformatif menuju kemajuan peradaban Indonesia dengan konsep Future Smart Forest City yang bertujuan untuk mencerminkan identitas nasional, menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi dan lingkungan, dan mewujudkan smart city yang modern serta berstandar internasional.
Pembangunan IKN merupakan sebuah lompatan besar melakukan transformasi Indonesia maju yaitu transformasi berbudaya, transformasi melestarikan alam, transformasi berbangsa dan berbudaya, transformasi bermukim, transformasi bermobilisasi, dan transformasi bekerja. Berbagai transformasi ini menjadi landasan utama dalam menciptakan kota yang modern berkelanjutan dan inklusif.
“Namun begitu untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 diperlukan kolaborasi lintas sektor dan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk mendorong inovasi dalam pengembangan teknologi maupun kebijakann penyelenggaraan pembangunan perkotaan termasuk dengan kalangan akademisi,” tambahnya.
Sementara itu Rektor Universitas Trisakti Kadarsah Suryadi mengatakan, akademisi memiliki peran penting dalam upaya pembangunan berkelanjutan dalam berbagai aspek mulai edukasi hingga inovasi sebagai penggagas kebijakan dasar terkait pembangunan berkelanjutan.
“Sangat penting untuk terus bertukar pemikiran dan pengalaman untuk menginisiasi, kolaborasi antar akademisi, peneliti, industri, dan pemerintah. Semoga kita dapat terus mendorong penerapan iptek dalam mitigasi dan adaptasi terhadap tantangan perkotaan dan lingkungan serta mendukung keberlanjutan global demi kehidupan yang lebih baik,” tandasnya.