Untuk mendukung program perumahan Presiden Prabowo Subianto yaitu pembangunan tiga juta rumah per tahun, pengembang Lippo Group menggelar program renovasi untuk 1.500 unit rumah yang dimulai dari Kampung Wisata Topeng, Kota Malang, Jawa Timur.
Program renovasi rumah ini merupakan langkah awal Lippo Group untuk mendorong dan ikut serta menghadirkan hunian yang layak, sehat, dan bermartabat bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) khususnya di kawasan pedesaan dan daerah wisata budaya.
Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait didampingi Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk Ketut Budi Wijaya, dan Presiden LippoLand Indra Yuwana, secara resmi meninjau pelaksanaan program renovasi rumah desa yang dilakukan oleh Lippo Group di Kampung Wisata Topeng, Kota Malang.
Maruarar mengapresiasi program hasil kolaborasi pemerintah dan sektor swasta ini yang menargetkan renovasi 500 rumah tidak layak huni (RTLH) di Provinsi Jawa Timur dengan 40 unit diantaranya di Kota Malang.
Maruarar menilai Kampung Wisata Topeng memiliki potensi ekonomi kreatif yang unik dan bisa menjadi penggerak ekonomi lokal. “Manfaatkan potensi yang ada di sini, pelajari market-nya dan kalau memang sesuai namanya Kampung Topeng maka bisa dikembangkan untuk pengrajin topeng, ada pertunjukan, ada ciri khas yang kuat,” ujarnya.
Ia berharap kolaborasi antara Lippo Group dan Pemkot Malang tidak hanya untuk memperbaiki rumah warga tetapi juga menciptakan lapangan usaha baru. Hal lainnya bisa terus dirong untuk melatih warga seperti kalangan ibu-ibu yang mau bekerja keras dengan Lippo dan pihak pemkot saling bersinergi.
Tahap pertama program renovasi 1.500 rumah desa yang dilakukan Lippo Group dimulai di Kampung Wisata Topeng, Kota Malang dengan fokus pada perbaikan struktur bangunan, ventilasi, serta akses air bersih.
Khusus di Provinsi Jawa Timur, program renovasi akan menyasar 500 rumah yang tersebar di Kota Malang (40 unit), Kabupaten Malang (50 unit), Kabupaten Sidoarjo (110 unit), Kabupaten Ponorogo (100 unit), Kabupaten Pasuruan (100 unit), Kabupaten Bojonegoro (50 unit), dan Kota Surabaya (50 unit).
Program ini juga secara bertahap akan diperluas ke berbagai wilayah lain seperti Bandung, Bekasi, Tangerang, hingga Sulawesi dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk Ketut Budi Wijaya mengatakan, pelaksanaan program ini bertujuan untuk menghadirkan hunian layak, sehat, dan bermartabat, sekaligus meningkatkan kualitas hidup dan kebanggaan warga desa.
“Di samping itu juga terinspirasi dari nilai-nilai yang diamanatkan oleh pendiri Lippo Group Mochtar Riady, bahwa rumah adalah tempat lahirnya harapan. Maka program renovasi ini menjadi tanggung jawab moral dan sosial Lippo Group bagi bangsa Indonesia,” katanya.
Untuk operasional program ini, Lippo Group berperan sebagai mitra strategis pemerintah yang bersama masyarakat mempercepat pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Program renovasi 1.500 rumah desa ini mencerminkan pembangunan berkelanjutan di mana pertumbuhan bisnis berjalan selaras dengan tanggung jawab sosial. Inisiatif ini juga menjadi langkah berkelanjutan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih inklusif, sejahtera, dan bermartabat.