PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP/Paradise Properti) telah berkiprah di bisnis properti sejak tahun 2002 atau 23 tahun. Perayaan 23 tahun Paradise Indonesia dilakukan serentak di lima kota: Jakarta, Bandung, Batam, Makassar, dan Bali.
Menurut Presiden Direktur-CEO Paradise Indonesia Anthony Prabowo Susilo, perjalanan perusahaan dimulai saat mengembangkan hotel di Batam dan Bali pada tahun 2002 yang berlanjut hingga mengembangkan hotel dan mal pada tahun 2009 kemudian merambah lagi ke hotel, mal, dan hotel sejak tahun 2017.
“Kalau dibagi per timing-nya bisa dikatakan Paradise Indonesia menapaki 10 tahun pertama dan sekarang 10 tahun kedua yang dipegang oleh generasi kedua. Dari periode 2016 berjalan kita mengalamai pandemi, krisis, dan itu membuat saya bersyukur karena di tengah berbagai tantangan itu baik mikro, makro, dan lainnya kitab isa berada pada posisi sekarang,” ujarnya saat berbincang dengan media di sela-sela event 23 Tahun INPP “SEJALAN” Fun Walk di Antsari Place Jakarta akhir pekan lalu.
Paradise Indonesia menjadi besar dengan membangun segmen pendapatan berulang (recurring income) yang saat ini porsinya mencapai 80 persen dari seluruh portofolio perusahaan. Model bisnis yang mengandalkan recurring income juga telah terbukti tangguh saat pandemi karena menjadi lebih mudah diprediksi (predictable) dibandingkan yang mengandalkan development income.
Itu juga yang membuat pengembangan berbagai proyek Paradise Indonesia di berbagai kota menjadi unik. Dibangun dengan mengandalkan pendapatan recurring income membuat kebutuhan modal tidak terlalu besar di muka terlebih model bisnis dengan menjalin sinergi dengan berbagai pihak seperti pemilik tanah maupun investor.
Lebih dari dua dekade perjalanan Paradise Indonesia juga menorehkan rekam jejak dan membentuk reputasi hingga dipercaya oleh kalangan investor maupun perbankan. Terkait permodalan untuk pengembangan proyek, Paradise Indonesia berhasil meraihnya dari banyak channel mulai dana sendiri, investor, perbankan, saham, hingga penerbitan obligasi yang membuat model finance menjadi lebih matang, canggih, dan naik kelas.
“Paradise Indonesia itu unik, kami membangun recurring asset tapi tanpa butuh modal terlalu besar di muka. Jadi saya sih berpikirnya bagaimana supaya kita bisa sustainable dan scalable, bangun proyek yang long term tapi saya nggak butuh dana terlalu besar. Investor di belakang kami juga yang punya mindset bukan investor yang cari short term,” jelasnya.
Salah satu capaiannya, dalam empat tahun terakhir Paradise Indonesia selalu record breaking omzet dan itu dijadikan momentum untuk terus dibawa ke tahun-tahun mendatang. 23 tahun Paradise Indonesia telah sukses menyelesaikan 26 proyek dengan total aset mencapai Rp15 triliun dengan 0 persen proyek gagal (100 persen completed).
Untuk capaian pada tahun ini, semester pertama atau periode Januari-Juni 2025 Paradise Indonesia mencatatkan pendapatan sebesar Rp870 miliar, naik 57 persen dibandingkan Januari-Juni 2024. Kontribusinya dari property sales 38 persen, hotel 32 persen, dan mal 30 persen dengan pendapatan recuriing income tumbuh stabil 8-10 persen.
“Tahun ini kami masih memiliki beberapa pengembangan dari proyek eksisting yang tahap dua seperti di Antasari Place. Untuk proyek ke 27 dan 28 yaitu di Semarang dan Balikpapan yang akan di-lainching kuartal pertama tahun depan. Jadi buat kami, profitabiltas maupun angka omzet itu satu hal, tapi yang paling berharga itu mindset dan membangun reputasi yang membuat kami banyak diincar investor seperti di Batam, Makassar, maupun kota lainnya,” pungkas Anthony.