Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) terus menggodok berbagai pola untuk penyaluran KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Menurut Menteri PKP Maruarar Sirait, re-design untuk penyaluran KPR subsidi FLPP perlu terus didorong untuk kelancaran program 3 juta rumah.
“Program 3 juta rumah sendiri bukan sekadar program proyek fisik untuk membangun kawasan perumahan. Lebih dari itu, dari program ini ada banyak industri terkait yang akan ikut berkembang sehingga dampaknya akan sangat besar untuk pergerakan ekonomi nasional,” ujarnya.
Program 3 juta rumah juga berpotensi membuka lapangan kerja baru sekitar 13,1 juta khususnya yang terkait langsung dengan sektor industri perumahan. Program ini juga menciptakan developer dan kontraktor baru di perkotaan dan pedesaan hingga memberdayakan UMKM khususnya untuk pengadaan bahan bangunan.
Program 3 juta rumah juga bukan hanya membangun tapi juga penataan khususnya renovasi bagi masyarakat pedesaan dan perkotaan. Secara langsung dan tidak langsung, program 3 juta rumah juga merupakan upaya pemerintah untuk memberantas kemiskinan termasuk untuk relokasi masyrakat terdampak bencana alam.
Salah satu stakeholder penting program perumahan adalah Badan Pengelola Tabungan Perumahan (BP Tapera) yang menyalurkan KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Kementerian PKP sejak 20 Oktober 2024 hingga akhir Januari 2025 telah merealisasikan pembiayaan perumahan sebanyak 37.502 unit rumahcapaian ini terdiri dari 36.118 unit rumah dan akad Tapera khusus untuk kalangan PNS sebanyak 1.384 unit rumah.
Bila diakumulasikan, capaian pembangunan dan penyaluran KPR subsidi FLPP telah mencapai 87.736 unit rumah dengan proses akad telah mencapai 50.234 unit rumah. BP Tapera juga terus mengembangkan berbagai skema untuk pembiayaan perumahan yang sesuai bagi masyarakat.
Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho mengatakan, BP Tapera terus berupaya untuk mendukung tercapainya pelaksanaan program 3 juta rumah. Sebagai bagian dari ekosistem perumahan, melalui penyaluran KPR FLPP BP Tapera terlah berkontribusi hingga 87.736 unit rumah.
“Ke depan dengan adanya re-design pembiayaan FLPP kami berharap bisa terus menambah jumlah penyaluran dana KPR FLPP kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Bersama stakeholder lain kami terus maraton membahas re-design pembiayaan FLPP tahun 2025 dan saat ini masih menunggu detail keputusannya,” jelasnya.