Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menilai penyaluran KPR subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) selama ini mampu membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki hunian layak dan terjangkau.
Untuk itu sebagai Menteri PKP ia akan terus mendorong ekosistem perumahan dengan melanjutkan dan meningkatkan target program yang pro rakyat sekaligus mendorong capaian program 3 juta rumah di tahun depan yang bisa menjadi solusi hunian masyarakat banyak.
“Kita semua sudah melihat dengan jelas kalau program KPR FLPP ini sangat bagus untuk sektor perumahan. Untuk itu Kementerian PKP membutuhkan dukungan dari berbagai ekosistem perumahan khususnya pengembang dan perbankan untuk mendorong program 3 juta rumah,” katanya.
Program KPR subsidi FLPP yang sangat baik ini harus terus dilanjutkan dengan sejumlah perubahan kebijakan terkait proporsi pemerintah dan perbankan sebagai bank penyalur KPR. Jika sebelumnya skema porsinya 75:25 antara pemerintah dan bank ke depan diupayakan menjadi 50:50 supaya lebih banyak segmen MBR yang bisa mengakses skema ini.
“Pemerintah ingin program KPR FLPP yang bagus ini terus dilanjutkan dan proporsinya menjadi 50:50 antara pemerintah dan perbankan. Selain itu target penyalurannya juga ditingkatkan dari 220 ribu unit menjadi 330 ribu unit dan itu dimungkinkan kalau porsinya menjadi 50:50,” sambungnya.
Hal baik lainnya, Maruarar telah mengecek kredit macet ataupun non performing loan (NPL) dari KPR FLPP yang di bawah 1 persen. NPL merupakan pinjaman bank yang mengalami kegagalan bayar atau terlambat dibayarkan oleh debitur. NPL juga merupakan indikator risiko kredit yang dihadapi lembaga keungan dann efisiensi manajemen risikonya.
“Jadi untuk KPR FLPP ini sudah saya cek kalau kredit macetnya di bawah 1 persen bahkan ada yang 0 persen. Jadi skema ini bikin konsumen happy, pengembang oke, dan bank oke makanya kita usulkan jadi 50:50 supaya makin banyak yang bisa mendapatkan program ini,” pungkasnya.
Berdasarkan data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), penyaluran KPR FLPP sejak tahun 2010 hingga Desember 2024 telah mencapai 1,598.879 unit rumah senilai Rp151,22 triliun. Selama pemerintahan Presiden Prabowo per 20 Oktober 2024, KPR FLPP telah disalurkan mencapai 35.399 unit senilai Rp4,45 triliun.