Ulasan mengenai kinerja pasar properti selalu menarik dan masih di periode awal tahun 2025 ini kembali mengemuka beberapa highlight di sektor properti. Berdasarkan riset yang dilakukan konsultan properti Cushman & Wakefield, hingga akhir 2024 ada 10 ribu unit apartemen strata baru yang memenuhi pasar Jabodetabek.
Suplai ini berasal dari proyek apartemen berjalan atau eksisting dan dengan adanya tambahan pasok baru itu maka total unit apartemen yang dipasarkan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi menjadi 386.111 unit.
Sementara itu untuk tahun 2025 periode triwulan pertama, pasok unit apartemen baru yang masuk ke pasar berkisar 870 unit. Dengan adanya kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen membuat kalangan pengembang masih wait and see hingga menunda peluncuran proyek baru untuk menunggu situasi pasar yang lebih stabil.
“Pasokan unit apartemen diperkirakan baru akan meningkat pada semester kedua 2025. Total sepanjang tahun 2025 ini pasokan eksisting akan bertambah sekitar 18.000 unit dan sebagian besarnya ada di Bekasi dan Tangerang,” sebut riset Cushman & Wakefield.
Karena penerapan PPN 12 persen itu pula tingkat penjualan untuk proyek eksisting dan tingkat pra-penjualan untuk proyek baru apartemen diperkirakan tetap stabil di 93,7 persen dan 58,4 persen pada tahun ini sehingga jelas penerapan PPN menjadi 12 persen berdampak langsung pada tingkat permintaan.
Permintaan diperkirakan masih akan didominasi proyek eksisting. Program pembangunan 1 juta apartemen di perkotaan yang menjadi slogan pemerintahan Prabowo, diperkirakan bisa berpengaruh positif terhadap pasar apartemen tapi baru akan terlihat paling cepat tahun 2026.
Kendati secara umum pasar apartemen belum bergairah, harga jualnya diperkirakan masih akan tetap meningkat pada tahun ini sekitar 2,5 persen. Peningkatan harga terbesar masih terjadi pada proyek apartemen di area sekunder (rata-rata Rp36,3 juta/m2) sebesar 6,1 persen secara tahunan (yoy).
Sedangkan harga apartemen di area pusat bisnis Jakarta atau CBD yang saat ini tercatat Rp60,9 juta/m2 dan area primer (area favorit) kaum elit dan orang asing seperti Menteng, Kebayoran Baru, dan Pondok Indah mencapai Rp52 juta/m2, relatif stabil.
Untuk mensiasati kenaikan PPN yang berdampak pada kenaikan harga jual itu, Cushman menyarankan pengembang menawarkan opsi pembiayaan yang lebih friendly seperti KPA dengan bunga rendah atau tenor panjang agar tetap bisa berjualan.