Persoalan sampah masih menjadi hal yang utama di kota-kota besar Indonesia dengan volume sampah yang mencapai ribuan ton per harinya. Beberapa waktu lalu Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka untuk membahas solusi komprehensif penanganan dan pengelolaan sampah.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), permasalahan sampah yang masih dihadapi di berbagai wilayah maupun kota-kota Indonesia menjadi perhatian dan prioritas pemerintah saat ini.
“Kita tahu kalau sampai dengan hari ini kita masih menghadapi berbagai permasalahan sampah di berbagai kota maupun kabupaten seluruh Indonesia. Masyarakat kita juga banyak sekali yang sudah mengeluhkan permasalahan ini dan tentu kita tidak boleh berdiam diri,” ujarnya.
Ini juga merupakan langkah strategis untuk menangani permasalahan sampah yang kian kompleks. Pembangunan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam menangani persoalan sampah juga merupakan hal yang penting, salah satunya dengan terus mendorong peningakatan pendidikan dan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah sejak dini di rumah maupun sekolah.
Harus terus dihadirkan dan dibangun kesadaran dan kepedulain secara nasional. Pendidikan maupun sosialisasi di sekolah-sekolah harus terus ditanamkan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Dengan kesadaran yang tinggi terkait budaya membuang maupun mengelola sampah dengan sendirinya akan mengurangi sampah itu sendiri.
Selain membangun kesadaran masyarakat, pemerintah juga fokus pada penerapan teknologi dan penguatan infrastruktur dalam menangani sampah dari hulu hingga hilir. AHY juga menyoroti kondisi sejumlah tempat pembuangan sampah yang sudah penuh serta dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Untuk itu dibutuhkan terobosan termasuk penggunaan teknologi dan infrastruktur yang fokus pada penanganan sampah dari hulu hingga hilir dan itu harus dimulai mulai dari sumbernya yaitu rumah tangga, industri, sentra-sentra komersial, hingga semua yang memproduksi sampah.
Melalui pemanfaatan teknologi diharapkan pengelolaan sampah bisa ditangani dengan baik mulai dari tempat pembuangan sampah terpadu (TSPT) hingga tempat pemrosesan akhir (TPA). Sampah yang dihancurkan sebagiannya ditimbun, di-recycle, hingga dikembalikan kepada produser untuk menjadi bahan baku produksi komunitas tertentu, atau diubah menjadi listrik.
Langkah konkrit lainnya, pemerintah membentuk satuan tuga (satgas) percepatan sampah nasional yang akan fokus pada infrastruktur serta penerapan kebijakan berbasis teknologi. Dalma hal ini pemerintah pusat akan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menjalankan kebijakan ini secara terintegrasi.
“Kita ingin menghadirkan kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi dan ini menjadi ujung tombak untuk bersama-sama dikerjakan oleh pemerintah pusat dan daerah. Ini akan dijadikan sebuah gerakan sehingga bukan hanya infrastrukturnya, teknologinya, tapi juga bagaimana kesadaran masyarakat bisa terus dibangun bersama-sama,” pungkas AHY.