Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bersama Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Angkatan Darat Letjen TNI Erwin Djatniko, melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan rumah untuk prajurit TNI AD dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), di Serang, Banten pekan ini.
Menurut Maruarar, saat ini Kementerian PKP membutuhkan data mengenai berapa anggota TNI AD yang membutuhkan rumah sehingga bisa dialokasikan kuota untuk membuat perencanaan hingga pembangunannya.
“Tahun 2025 ini kuota KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sebanyak 220 ribu unit dan dalam berbagai kesempatan saya sering menyampaikan terkait data yang lengkap supaya bisa dialokasikan,” katanya.
Selain itu dalam pengembangan hunian untuk segmen ini harus dipilih pengembang maupun kontraktor yang bertanggung jawab sehingga bisa dipastikan kuantitas maupun kualitasnya. Harus dipastikan rumah yang dibangun memang layak karena akan dihuni bertahun-tahun oleh kalangan prajurit maupun MBR.
Prosesri groundbreaking ini juga merupakan proses dari pertemuan yang telah berlangsung beberapa kali antar institusi. Dengan tersedianya hunian untuk kalangan prajurit diharapkan bisa membantu kalangan ini sehingga bisa lebih tenang bertugas.
“Saya juga berterima kasih khususnya kepada TNI dan Polri yang ikut berpartisipasi dalam pembangunan rumah untuk rakyat. Ke depan, kami akan terus berupaya untuk mengembangkan berbagai skema pembiayaan yang tepat untuk masyarakat khususnya yang bekerja di sektor informal,” imbuhnya.
Sementara itu Erwin Djatniko mengatakan, total akan dibangun sebanyak 5.760 unit rumah yang dilaksanakan di lima lokasi selain Serang yaitu Bekasi, Bogor, Brebes, dan Bantul khususnya ditujukan untuk kalangan prajurit maupun kalangan MBR.
“Dari total sebanyak 5.760 unit rumah yang dibangun itu, sebanyak 1.211 unit rumah diperuntukan kalangan prajurit TNI dan sisanya sebanyak 3.540 unit untuk kalangan MBR. Ada juga 1.009 unit yang diperuntukan untuk rumah komersial,” jelasnya.