Pameran BCA Expo 2025 di ICE BSD City pada pekan terakhir bulan Agustus 2025 lalu bukan hanya sukses dari sisi penyelenggaraan khususnya untuk mewujudkan hunian dan kendaraan bagi masyrakat. Event ini juga dijadikan momentum untuk kampanye #JadiKejadian untuk mengajak pengunjung mengambil langkah inisiatif peduli lingkungan.
Kampanye inisiatif peduli lingkungan juga untuk meneguhkan konsistensi Bank BCA yang senantiasa mengedepankan praktik berkelanjutan di setiap aspek operasionalnya. Pada BCA Expo 2025 melalui Bakti BCA, khususnya pilar Bakti Lingkungan, kembali menghadirkan satu unit Mesin Daur Ulang (Reverse Vending Machine/RVM) hasil kolaborasi dengan Plasticpay.
Hanya dengan menukarkan sampah botol plastik, nasabah dan pengunjung BCA Expo 2025 berkesempatan memperoleh beragam hadiah menarik. Seluruh botol plastik yang terkumpul akan didaur ulang menjadi eco-friendly fibers atau bahan dasar produk ramah lingkungan.
BCA Expo 2025 juga menjadi wadah untuk memperkenalkan sekaligus menanamkan semangat #BCAforSustainability kepada seluruh pengunjung. Semangat ini terlihat dari kehadiran personel waste educator yang berperan aktif memberikan edukasi mengenai pentingnya pengelolaan limbah serta pengadaan waste station untuk pengunjung BCA Expo 2025 dalam memilah limbah sesuai dengan jenisnya.
Dampak nyatanya, dari total 8,5 ton limbah yang terkumpul pada waste station, pengunjung BCA Expo 2025 turut berkontribusi dalam mengurangi potensi emisi karbon sebesar 18,1 ton CO2 atau setara dengan mengurangi penggunaan lahan TPA sebesar 26 m2.
“Pelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab bersama yang perlu dimulai sedini mungkin. Kami memandang BCA Expo 2025 sebagai momen tepat untuk memperkuat semangat kepedulian ini, baik bagi nasabah maupun pengunjung,” ujar Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility Bank BCA.
BCA Expo 2025 juga menghadirkan berbagai produk unggulan dari Desa serta UMKM Binaan Bakti BCA, kain Wastra Warna Alam, karya-karya menarik Precious One, serta pelaku usaha BCA Bangga Lokal. Pelibatan kalangan ini merupakan bentuk dukungan Bank BCA terhadap ekosistem UMKM sekaligus ekonomi berkelanjutan di Tanah Air.
Komitmen Bank BCA terhadap pelestarian lingkungan juga telah lama diwujudkan melalui berbagai inisiatif Bakti BCA di bawah pilar Bakti Lingkungan. Terbaru, Bank BCA meresmikan Rumah Edukasi Penyu dan melakukan pelepasan tukik di Pantai Goa Cemara, Kabupaten Bantul, Yogyakarta awal Agustus ini sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian penyu di perairan Indonesia.
Bank BCA juga menjalin kemitraan dengan Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) sejak 2016 untuk melakukan aksi pelestarian penyu yang mencakup upaya relokasi telur, pelepasan tukik, penanaman pandan laut, serta edukasi bagi masyarakat dan pelajar.
Sepanjang tahun 2024, sebanyak 17.531 telur penyu berhasil direlokasi dari 171 sarang dengan 15.003 tukik dilepaskan ke habitatnya. Selain itu, 273 pelajar telah mendapatkan edukasi terkait pentingnya keberlanjutan keanekaragaman hayati. Pada tahun yang sama, Bakti BCA mendukung BSTF meluncurkan inovasi “Intan Ruang” yang merupakan alat inkubasi tanpa pasir pertama di Indonesia dengan kapasitas 15.000 telur.
Tidak hanya berfokus pada upaya menjaga keseimbangan ekosistem laut di Indonesia, Bakti BCA juga telah merehabilitasi lima orang utan dan melepasliarkan lima orang utan lainnya pada 2024. Bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan, Bank BCA juga turut mendukung pendataan populasi macan tutul jawa melalui pemasangan kamera pengintai, analisis genetik, dan penyadartahuan.
Selain itu, sebanyak 51.500 ribu pohon telah ditanam Bakti BCA di empat lokasi strategis dalam rangka memulihkan lahan kritis. Bank BCA juga secara berkala memantau pertumbuhan pohon untuk memastikan dampaknya terhadap lingkungan, bekerja sama dengan mitra ahli untuk menjaga akurasi dan kredibilitas data. Pada 2024, pohon-pohon yang ditanam sejak tahun 2021-2024 berhasil menyerap 107,5 ton CO₂e, dengan tingkat kelangsungan hidup mencapai 91,7 persen.
“Kami meyakini langkah kecil yang dilakukan secara konsisten ini akan mampu membentuk kebiasaan baik yang pada gilirannya memberikan dampak besar bagi keberlanjutan lingkungan dan terus memberikan pemahaman yang semakin baik kepada masyarakat,” beber Hera.


