Pasar perkantoran di Jakarta masih terus tumbuh secara moderat dan menghadirkan peluang untuk terus berkembang ke depannya. Di tengah situasi bisnis yang masih penuh tantangan, perusahaan akan terus mengevaluasi kembali kebutuhan ruang kerjanya sambil terus berupaya untuk mendorong kinerja bisnis.
Berdasarkan laporan Colliers Indonesia, situasi sektor perkantoran harus bisa menerapkan skema sewa yang fleksibel dipadukan dengan ruang kantor yang berkualitas sehingga bisa menjadi solusi menarik di tengah situasi pasar yang masih lebih berpihak kepada penyewa.
“Seiring dengan penyesuaian yang terjadi di pasar, potensi pertumbuhan sektor perkantoran tetap terjaga khususnya karena beberapa perusahaan sudah mulai membuat aturan masuk kerja di kantor,” ujar Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia.
Aturan masuk kerja di kantor akan mendorong calon penyewa untuk secara aktif mencari ruang kantor yang menawarkan fasilitas lebih baik serta lingkungan yang kolaboratif. Beberapa penyewa bahkan memperbesar ruang kantornya supaya bisa merelokasi unit bisnis yang sebelumnya ditempatkan di luar dari gedung perkantoran.
Untuk jangka panjang seiring dengan pulihnya kegiatan bisnis, permintaan ruang kantor akan terus diantisipasi supaya bisa terus meningkat dan membuat pasar perkantoran menjadi lebih dinamis.
Aktivitas penyewaan pada kuartal ketiga 2024 tetap berjalan dan menunjukkan sedikit peningkatan dibandingkan kuartal sebelumnya. Pasar perkantoran saat ini terus menyesuaikan dengan keinginian penyewa seperti menawarkan berbagai pilihan ruang yang tersedia.
Data Colliers juga menyebut kalau landlord masih menerima permintaan dari sektor seperti fintech, pertambangan, ritel, dan asuransi. Hanya saja keterbatasan anggaran sering kali menjadi kendala bagi calon penyewa dalam memilih ruang kantor.
Selain itu landlord yang menawarkan insentif fit-out dan diskon diharapkan dapat menarik bagi penyewa. Beberapa landlord merespon pasar yang sulit diprediksi ini dengan memanfaatkan waktu yang ada untuk meningkatkan fasilitas mereka.
“Landlord dengan proyek mixed-use akan mendapatkan peluang dari permintaan yang lebih kuat karena perusahaan mencari fasilitas penunjang dalam gedung yang lebih lengkap. Selain itu landlord harus terus memperkuat hubungan dengan agen pihak ketiga guna memaksimalkan potensi dalam mengisi ruang kosong,” jelas Ferry.