Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memulai pembangunan Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di Desa Aek Parombunan (GOR Sibolga) melalui kegiatan groundbreaking yang dilaksanakan akhir pekan lalu.
Pembangunan Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di Desa Aek Parombunan Kota Sibolga Kecamatan Sibolga Selatan ini ditujukan bagi warga terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada akhir November 2025 di wilayah Tapanuli Utara.
Perumahan tersebut berlokasi di Desa Aek Parombunan (GOR Parombunan), Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sobolga. Kawasan hunian ini segera dibangun sebanyak 200 unit rumah masing-masing berdiri diatas tanah luas 80 meter persegi dengan luas bangunan 36 meter persegi.
Acara groundbreaking dihadiri Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazriy Penarik, Bupati Tapanuli Selatan Sinton Pangaribuan, Ketua Tzu Chi Sumatera Utara Mujianto, dan relawan Tzu Chi dari Medan dan Jakarta.
Menteri Maruarar menyampaikan, pembangunan hunian bagi korban bencana harus dilakukan secara cepat dan terkoordinasi khususnya untuk penyediaan rumah yang layak bagi masyarakat terdampak bencana.
“Untuk itu kita berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang hadir dan cepat membantu masyarakat dalam situasi darurat maupun pemulihan pasca bencana di lokasi ini,” ujarnya.
Menteri Tito mengatakan, pembangunan hunian tetap ini di lokasi relokasi yang telah ditetapkan karena bila dibangun di tempat yang sama dikhawatirkan rawan longsor sehingga akan berisiko seperti hunian yang saat ini.
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia berkomitmen membangun hingga 2.500 hunian tetap bagi warga yang rumahnya hilang, rusak berat, dan hanyut akibat longsor serta banjir bandang. Dari total 2.500 unit tersebut, pembangunan akan disebar di tiga provinsi yaitu Aceh (1.000 unit), Sumatra Barat (500 unit), dan Sumatra Utara (1.000 unit) dengan tipe 36 dilengkapi dengan beberapa fasilitas umum.
Pembangunan perumahan ini merupakan sumbangsih Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang didukung oleh Pengusaha Peduli NKRI dan para donatur lainnya. Program ini langsung dihadirkan saat terjadi bencana dengan Tim Tanggap Darurat Tzu Chi dari komunitas relawan di Sumatera yang meliputi Padang, Medan, Tebing Tinggi, Padang, dan Aceh langsung turun ke lokasi terdampak.
Relawan menyiapkan dan mendistribusikan bantuan awal berupa beras, makanan, air mineral, roti, handuk, serta kebutuhan dasar lainnya. Hingga saat ini bantuan darurat ini masih terus berlangsung dan belum ditentukan kapan akan berakhir.
Bantuan Pengobatan juga dilakukan relawan Tzu Chi bersama Tim medis Tzu Chi International Medical Association (TIMA) dengan menggelar bakti sosial kesehatan bagi masyarakat terdampak banjir di Medan dan Aceh.
Hingga 14 Desember 2025, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia telah menyalurkan bantuan kemanusiaan di tiga provinsi: Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat melalui 79 titik lokasi. Bantuan tersebut disalurkan oleh relawan Tzu Chi Padang, Medan, Tebing Tinggi, dan Aceh, melalui jalur darat, laut, dan udara, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 47.845 jiwa.
Berbekal pengalaman Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia saat membantu dan menangani pembangunan pascabencana tsunami di Aceh dan Palu (Sulawesi Tengah) penyaluran bantuan dibagi menjadi tiga tahap: menenteramkan raga (bantuan makanan, minuman, dan kebutuhan pokok lainnya), menenteramkan hati (pengobatan dan pembersihan pascabanjir), dan memulihkan kehidupan, yang ditandai dengan pembangunan 2.500 unit rumah ini.
“Dalam penanganan bencana, Tzu Chi selalu menjalankan program jangka pendek, menengah, dan panjang. Kali ini, kami berharap dapat membangun Rumah Cinta Kasih di Aceh, Sumatera Barat, dan Utara. Ini merupakan tekad bersama kami, agar para warga dapat segera kembali memiliki tempat tinggal dan menata kehidupan mereka,” pungkas Liu Su Mei, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.


