Sejak berkiprah pada bisnis properti tahun 2002 lalu, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP/Paradise Indonesia) diarahkan untuk menjadi besar dengan produk-produk ikonik dan layanan terbaik di bidangnya. Untuk itu dibutuhkan masterplan hingga passion untuk menjalankan misi-visi perusahaan.
Paradise Indonesia masuk ke bisnis properti dengan mengembangkan hotel di Batam melalui brand Harris Hotel. Menurut Co-Founder dan Wakil Presiden Komisaris INPP Agus Soelistijo, kreativitas maupun inovasi harus muncul di setiap produk yang dikembangkan maupun layanan (service) yang diberikan.
“Dari awalnya kami mengembangkan hotel terus bergerak ke komersial hingga ke development yang menghadirkan produk apartemen. Dari ketiga segmen hotel-komersial-apartemen ini akhirnya saling mendukung untuk menjamin pendapatan yang sustain bagi perusahaan,” ujarnya saat acara buka bersama dengan kalangan media di Jakarta pekan lalu.
Setiap produk yang dihasilkan bukan hanya harus indah tapi harus diikuti dengan service yang juga menarik. Intinya, setiap produk harus diikuti dengan kualitas, layanan, hingga spirit dan itu semua harus bisa dirasakan oleh konsumen. Situasi ini juga menjadi pembeda INPP dengan pengembang lain saat sama-sama mengembangkan hotel karena passion yang berbeda itu.
Dengan passion dan komitmen tinggi itu perusahaan terus diarahkan untuk menjadi yang terbaik di bidangnya baik untuk hotel, pusat perbelanjaan, maupun apartemen. Bukti lainnya, Paradise Indonesia menjadi sedikit dari pengembang yang tetap berprogres saat situasi pandemi Covid-19. Ada beberapa proyek yang diluncurkan maupun dikerjakan dalam situasi pandemi tersebut.
“Jadi dari hotel terus berkembang ke pusat perbelanjaan karena orang maunya serba dekat ke tempat makan, shopping, wisata, itu yang kami kombinasikan. Konsep ini juga untuk mengoptimalkan lahan, jadi di bawahnya mal, ada hotel, dan apartemen, kami bisa membangun dengan sumber pendanaan sendiri,” pungkasnya.
Direktur-CFO INPP Surina menambahkan, Paradise Indonesia dijalankan dengan fokus pada operation dan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir berkembang sangat pesat hingga tahun ini mulai fokus pada equity market untuk menambah pendanaan perusahaan dari pasar modal.
“Kami menganggarkan modal kerja mencapai Rp1 triliun pada tahun ini untuk mengejar pertumbuhan 10-20 persen. Dengan fokus pada opration kami terus berkembang hingga saat ini mengelola dan membangun 25 unit bisnis di delapan kota,” bebernya.