Rumah tapak atau landed house menjadi salah satu produk properti yang menonjol saat pandemi Covid-19. Di hampir semua wilayah, produk rumah tapak banyak dicari terlebih pandemi membuat banyak kegiatan dilakukan dari rumah mulai bekerja, belajar, maupun aktivitas lainnya.
Hal ini didukung dengan segmen populasi besar dari kalangan pekerja generasi muda yang membutuhkan rumah pertama (first time home buyer). Karena itu program perumahan dengan KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) banyak diminati karena memberikan banyak kemudahan seperti subsidi suku bunga, pembebasan PPN, hingga bantuan uang muka.
Perekonomian yang terus meningkat juga memunculkan segmen pasar yang lebih tinggi di atas pasar segmen rumah subsidi. Kalau harga rumah subsidi dipatok Rp150 jutaan (tergantung lokasi), segmen pasar di atas ini permintaan pasarnya juga terus meningkat dan hal ini yang dengan jeli disasar oleh kalangan pengembang.
Pengembang Mustika Land Group menghadirkan produk rumah yang menyasar segmen di atas rumah subsidi di Perumahan Mustika Village Sukamulya di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Rumah yang ditawarkan dikonsep seperti layaknya real estat dengan gaya Jepang namun dengan harga affordable mulai Rp300 juta hihgga Rp400 jutaan.
Menurut Direktur Mustika Land Group David Sudjana, sejak semester pertama tahun 2022 lalu kebutuhan hunian yang affordable dengan kualitas real estat terus meningkat terlebih selama pandemi mayoritas pencari rumah pertama menunda pembeliannya menunggu situasi yang lebih stabil.
“Saat ini seiring pandemi yang telah berakhir, situasi pasar menemukan timing yang tepat dengan banyaknya kalangan pekerja muda ini yang mencari rumah. Konsep hunian yang ditata dengan fasilitas memadai dan aksesibilitas mudah terlebih harganya terjangkau menjadi produk yang banyak dicari,” jelasnya.
Fokus pada kebutuhan konsumen di segmen ini akhirnya menjadi prioritas untuk terus digarap hingga tahun-tahun mendatang. Hal ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat di segmen menengah ke bawah yang pasarnya sangat besar dan membutuhkan konsep hunian di atas perumahan subsidi.
Kemudahan yang akan didapatkan antara lain cicilan ringan mulai Rp2 jutaan yang cocok untuk segmen penghasilan Rp8 jutaan. Untuk kalangan milenial dengan usia di bawah 30 tahun, tenor cicilannya bisa mencapai 20-an tahun sehingga cicilan yang dibayarkan bisa lebih murah lagi.
“Di sisi lain, pengembangan rumah dengan kualitas real estat namun dengan harga affordable memiliki tantangannya tersendiri khususnya untuk mendapatkan keseimbangan antara cost pembangunan dengan harga jual. Efisiensi dan kolaborasi antar devisi perlu terus diperkuat khususnya untuk tim perencanaan yang bisa menciptakan produk yang seimbang,” pungkasnya.