Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengatakan, Kementerian PKP berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk perusahaan BUMN dan swasta dalam menciptakan ekosistem perumahan yang berkelanjutan, terjangkau, dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Kita harus fokus dan kompak dalam menyelesaikan persoalan social housing. Kebutuhan hunian layak adalah hak dasar masyarakat dan pemerintah bersama para mitra harus bergerak cepat dalam merealisasikannya,” katanya di Kantor Perum Perumnas beberapa waktu lalu.
Untuk itu, Fahri juga menyampaikan kalau Perumnas sebagai salah satu mitra Kementerian PKP harus dapat memikirkan masalah social housing seperti yang dimandatkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Perumnas sebagai perusahaan BUMN yang fokus di sektor perumahan dapat membantu pemerintah dalam hal pertumbuhan ekonomi 8 persen, pengentasan kemiskinan, hingga pembukaan lapangan kerja.
Ada beberapa isu yang harus segera dituntaskan dalam permasalahan perumahan di Indonesia. Salah satu isu makro yaitu kebijakan yang komprehensif yang dalam pelaksanaannya tidak boleh ada hambatan untuk merealisasikan rumah untuk rakyat.
“”Kita harus memastikan bahwa kebijakan perumahan bersifat holistik, mencakup sisi suplai dan demand, serta didukung oleh percepatan regulasi yang diperlukan. Program 3 juta rumah ini harus berjalan dan itu butuh percepatan dengan menyiapkan regulasi yang tepat,” imbuhnya.
Sementara itu Direktur Perumnas Budi Saddewa mengatakan, Perumnas telah menyiapkan lahan seluas 1.575,64 hektar yang bisa digunakan untuk membangun hingga 150.152 unit rumah di berbagai kota Indonesia.
“Salah satu proyek strategis yang sedang kami kembangkan adalah Blok K Pulogebang, Jakarta Timur, yang mencakup lahan 3,1 hektar untuk pembangunan enam tower, terdiri dari dua rumah susun untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan empat rumah susun apartement sederhana milik (anami) dengan total 5.941 unit,” jelasnya.
Saat ini Perumnas terus menyiapkan berbagai lokasi yang bisa dibangun oleh Kementerian PKP ataupun investor. Di Jabodetabek Perumnas telah menyiapkan lima titik termasuk proyek yang berlokasi di Kemayoran dan Pulo Gebang.
Perumnas juga telah menyiapkan empat langkah strategis yang menjadi fokus utama yang akan dilakukan perusahaan. Keempat fokus itu yaitu pengembangan kawasan perumahan skala besar, penataan kawasan kumuh secara vertikal, pembangunan hunian berbasis transit oriented development (TOD), dan pengembangan hunian vertikal perkotaan.