Rapat Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dihadiri oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) yang juga Ketua Komite Tapera Maruarar Sirait serta Anggota Komite yang terdiri dari Menteri Keuangan, Menteri Ketenagakerjaan, Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Frederica Widyasari Dewi, unsur profesional, hingga jajaran eselon I dari seluruh kementerian.
Rapat ini untuk membahas mengenai sejumlah agenda seperti capaian kinerja BP Tapera tahun 2024, evaluasi kinerja semester pertama tahun 2025, rencana strategis (renstra) BP Tapera 2025-2029, hingga tata kelola dan proses, perluasan kepesertaan, dan pengembangan layanan.
Maruarar mengatakan, rapat yang telah berlangsung baik telah menghasilkan berbagai rekomendasi yang konstruktif untuk memperkuat kinerja BP Tapera saat ini hingga pada tahun-tahun mendatang.
“Kami juga mengucapkan terima kasih atas dedikasi BP Tapera dalam pengelolaan aset, perbaikan tata kelola, maupun penguatan sistem information technology (IT) yang telah dilakukan selama ini,” ujarnya.
Ada juga masukan untuk BP Tapera terkait perbaikan strategi pengembangan marketing database. Dari Kementerian Keuangan juga meminta untuk BP Tapera bisa fokus di daerah-daerah yang strategis seperti kawasan ekonomi khusus (KEK) dan beberapa daerah sentra industri sepertio Serang, Batang, Morowali, Gresik, dan lainnya.
Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho mengatakan, hingga saat ini penyaluran KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPPP) telah mencapai 47 persen atau tersalurkan sebanyak 161.500 unit rumah dari target penyaluran pada tahun ini sebanyak 350.000 unit.