Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan ke Arab Saudi telah menghasilkan beberapa kerja sama strategis antar kedua negara. Presiden bersama Putra Mahkota-Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS) menegaskan komitmen kuat untuk memperluas dan meningkatkan kerja sama strategis di berbagai sektor dalam pertemuan bilateral di Istana Al-Salam, Jedah, pekan ini.
Presiden Prabowo dan Pangeran MBS menyatakan aspirasi bersama untuk memperkuat kerja sama di sektor kesehatan, khususnya terkait dengan layanan kesehatan haji dan umrah. Kedua negara juga berkomitmen mendukung investasi di bidang farmasi, vaksin, teknologi kesehatan, serta pengembangan sumber daya manusia di sektor kesehatan.
Kedua pemimpin juga menyatakan aspirasi untuk memperkuat kerja sama di berbagai sektor lainnya terkait pentingnya untuk terus memperkuat kemitraan di berbagai sektor strategis. Diantaranya sektor ekonomi digital, sistem peradilan, ketenagakerjaan, kebudayaan, pariwisata, pendidikan, riset ilmiah, industri, pertmbangan, pertanian, perikanan, konektivitas penerbangan, dan lainnya.
Dalam bidang pertahanan dan keamanan, kedua pemimpin sepakat mempererat kerja sama untuk kepentingan bersama dan kontribusi terhadap stabilitas kawasan serta dunia. Fokus utama mencakup kerja sama kontra-terorisme, penanggulangan ekstremisme, keamanan siber, dan pertukaran informasi serta pelatihan.
Ditegaskan juga komitmen untuk memperkuat kerja sama keamanan bersama dan koordinasi dalam isu-isu yang menjadi kepentingan bersama termasuk pemberantasan segala bentuk kejahatan, terorisme, dan ekstremisme serta pendanaannya hingga memperkuat kerja sama di bidang keamanan siber dan pertukaran informasi, keahlian, dan pelatihan.
Kedua pemimpin turut menyambut baik penandatanganan sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman antara pelaku usaha Indonesia dan Arab Saudi dengan nilai total mencapai sekitar 27 miliar dollar Amerika. Kesepakatan tersebut mencakup bidang energi bersih, industri petrokimia, dan layanan bahan bakar penerbangan.
Penandatanganan sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman selama kunjungan ini antara lembaga-lembaga sektor swasta yang nilainya mencapai sekitar 27 miliar dollar dilakukan untuk sejumlah bidang termasuk energi bersih, industri petrokimia, dan layanan bahan bakar penerbangan yang mencerminkan aspirasi kedua pihak menuju kemitraan ekonomi yang maju.
Kedua negara juga menegaskan pentingnya kerja sama dalam forum-forum multilateral, seperti IMF, Bank Dunia, OKI, G20, hingga Gerakan Non-Blok, guna menghadapi tantangan global dan memperjuangkan kepentingan bersama.