Tingkat hunian rumah susun (rusun) yang belum optimal menjadi perhatian Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait. Sebanyak empat lokasi rusun kini menjadi fokus utama Kementerian PKP dalam rangka pemanfaatan rusun untuk hunian layak masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Kemarin saya sudah tinjau Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan. Dalam waktu dekat saya juga akan ke Wisma Atlet Kemayoran, rusun di Bandung, dan Batang, Jawa Tengah unutk melihat kondisi maupun keterhuniannya,” ujar Maruarar.
Pemerintah menginginkan setiap aset hunian seperti rusun khususnya yang dibangun oleh pemerintah selama ini bisa dimanfaatkan secara optimal untuk masyarakat. Selain itu pengelolaan juga harus menjadi perhatian dan bisa maksimal khususnya untuk menjamin harga sewa bisa terjangkau oleh masyarakat.
Sebelumnya, akhir pekan lalu Menteri PKP, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi telah meninjau Rusun Pasar Rumput di Manggarai. Menteri PKP masih melihiat ada banyak unit rusun yang kosong dan ia meminta kepada PD Pasar Jaya sebagai pengelola rusun untuk menurunkan tarif sewa dan menggratiskan sewa untuk korban kebakaran di kawasan Manggarai.
Menteri PKP juga menyampaikan, dari 1.984 unit rusun yang tersedia baru sekitar 400 unit yang terisi. Hal ini akan menjadi kajian dan diskusi dengan pihak pengelola supaya rusun bisa dihuni oleh masyarakat. Bahkan di Batang ada rusun yang sudah jadi hingga 10 tower tapi belum juga dihuni.
“Saya akan melakukan berbagai pendekatan dengan pemerintah daerah dan pengelola rusun supaya hunian ini dapat dimanfaatkan untuk masyarakat. Dengan anggaran yang minim kita mesti kreatif dan harus melakukan inovasi dan kolaborasi supaya berbagai program bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.