Presiden Amerika Donald Trump telah menjabat selama 100 hari yang telah memberikan berbagai dampak pada lansekap perekonomian global. Riset yang diterbitkan Cushman & Wakefield menyebut, kebijakan Trump bisa berimplikasi pada perekonomian termasuk sektor properti terkaiit agenda kebijakannya tahun 2025.
Trump banyak melakukan restrukturisasi dan melakukan pengkajian ulang dalam berbagai kebijakan perdagangan, reformasi pajak, imigrasi, dan prioritas kebijakan lainnya. Laporan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang bagaimana penyesuaian kebijakan Trump dapat membentuk kembali lansekap ekonomi global yang mencakup kawasan mulai dari Amerika dan Kanada, Eropa, Timur Tengah, Afrika, hingga Asia-Pasifik (APAC).
Menurut Dominic Brown, Global Head of Demographic Insight, APAC-lead Cushman & Wakefield, riset ini juga untuk mengetahui bagaimana ketidakpastian yang meningkat di kawasan Asia Pasifik yang berasal dari potensi modifikasi kebijakan perdagangan, perpajakan, dan deregulasi Amerika yang dapat memengaruhi stabilitas ekonomi global.
“Kawasan Asia Pasifik tentunya masih akan menghadapi beragam dampak dari perubahan kebijakan ini dan hal ini menimbulkan risiko perlambatan momentum pertumbuhan karena aktivitas bisnis akan semakin mengambil pendekatan yang lebih hati-hati terhadap pengambilan keputusan,” katanya.
Kendati begitu untuk bisnis properti tetap memiliki momentum yang solid saat memasuki tahun 2025. Hal itu didorong oleh permintaan domestik yang kuat, investasi real estat yang stabil sehingga kawasan Asia Pasifik masih menghadapi beragam dampak dari perubahan kebijakan ini.
Perekonomian Asia Pasifik sendiri saat masuk tahun 2025 dalam kondisi baik namun ketidakpastian kebijakan dapat memperlembat pertumbuhan. Konsumsi domestik seharusnya bisa membantu mendukung pertumbuhan regional saat kawasan ini merasakan dampak dari perlambatan perekonomian global.
Sektor properti di Asia Pasifik juga masih mencatatkan kinerja yang baik memasuki tahun 2025. Itu ditandai dengan permintaan yang masih sehat khususnya untuk segmen residensial dan meningkatnya aktivitaas transaksi investasi. Aktivitas penyewaan dan investasi kemungkinan akan melambat dalam jangka pendek karena keputusan yang tertunda.
“Namun begitu secara histori juga menyatakan kawasan Asia Pasifik telah membuktikan kalau bisa pulih dengan cepat. Spread kredit akan melebar dalam waktu dekat tetapi nilai properti diperkirakan akan tetap tangguh dan naik setelah situasi ketidakpastian saat ini,” beber Brown.