Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP) atau Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan di Surabaya pekan ini. Acara peluncurannya bersamaan dengan akad kredit masal untuk 800 ribu debitur dari seluruh Indonesia atau serentak di 38 provinsi.
Akad masal KUR ini dilakukan oleh sejumlah perwakilan debitur dari berbagai sektor usaha yang menandai dimulainya penyaluran pembiayaan yang akan mengubah kehidupan ratusan ribu keluarga Indonesia. Seremoni akad masal ini dilakukan oleh 2.000 debitur di Surabaya dan 1.000 debitur di setiap provinsi yang merepresentasikan ratusan ribu pelaku UMKM, petani, nelayan, hingga pengusaha perumahan.
“Peluncuran Kredit Program Perumahan menjadi milestone penting untuk mencapai target program pembangunan 3 juta rumah per tahun. Skema pembiayaan ini mendukung sisi supply dan demand dengan target penyaluran hingga Rp130 triliun dan semoga dengan peluncuran KPP ini makin banyak pembangunan rumah baru dan renovasi rumah yang bisa dilaksanakan,” ujar Airlangga.
Kegiatan ini juga menjadi akad masal terbesar dalam sejarah pembiayaan yang pernah dilakukan khususnya untuk segmen UMKM. Ini menjadi hasil kerja Komite Kebiajakan Pembiayaan bagi UMKM yang juga dipimpin oleh Airlangga.
Hingga 17 Oktober 2025, realisasi KUR mencapai Rp217,2 triliun atau 76,86 persen dari target tahun ini. Penyaluran sebesar ini untuk menjangkau 3,69 juta debitur dengan tingkat kredit bermasalah 2,28 persen, jauh lebih baik dari NPL kredit UMKM secara nasional yang berada di level 4,55 persen.
Selama sembilan bulan pertama 2025, pemerintah berhasil menyalurkan KUR kepada 2,34 juta debitur baru, dan 926.742 debitur berhasil naik kelas. Sementara itu KUR Perumahan tidak disebutkan apakah sudah ada realisasinya atau belum setelah sosialisasi yang dilakukan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) 1,5 bulan terakhir ke sejumlah daerah.
Pada tahun ini, plafon kredit program yang siap disalurkan mencapai Rp300,77 triliun. Dana sebesar ini terdiri atas KUR Rp282,57 triliun, Kredit Usaha Alat dan Mesin Pertanian Rp199,42 miliar, Kredit Industri Padat Karya Rp754 miliar, dan KUR Perumahan Rp17,25 triliun.
“Peluncuran Kredit Program Perumahan menjadi milestone penting untuk mencapai target pembangunan 3 juta rumah per tahun. Skema pembiayaan ini mendukung sisi supply dan demand dengan target penyaluran hingga Rp130 triliun. Semoga dengan peluncuran KPP, makin banyak pembangunan rumah baru dan renovasi rumah masyarakat,” imbuh Airlangga.
Melalui program ini harapannya para gubernur, bupati-walikota, serta kalangan perbankan dapat mendorong penyalurann KPP terlebih pembangunan perumahan memberikan multiplier effect dan menyerap tenaga kerja yang besar.