Bank BSI terus mendorong optimalisasi zakat dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Untuk itu dihadirkan Green Zakat Framework atau Kerangka Kerja Zakat Hijau bersama United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznaz).
Menurut Direktur Utama Bank BSI Anggoro Eko Cahyo, Green Zakat Framework merupakan inovasi dan inisiatif strategis pertama di dunia yang dilahirkan untuk mengintgerasikan nilai-nilai keberlanjutan. Dengan adanya Green Zakat Framework, pendayagunaan zakat tidak hanya berfungsi sebagai instrumen pengentasan kemiskinan tapi juga sebagai alat untuk mendukung kelesterian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
“Bank BSI dalam menjalankan bisnis dan operaisonalnya selalu mengedepankan program-program yang dapat memberikan kemaslahatan bagi umat serta keberlanjutan. Green Zakat Framework merupakan solusi yang diharapkan dapat menciptakan kolaborasi yang lebih luas antara lembaga dan meningkatkan minat masyarakat untuk berzakat sehingga potensi zakat Indonesia yang mencapai Rp327 triliun dapat dioptimalkan dan tercipta kemaslahatan bagi umat yang lebih luas,” ujarnya.
Hingga akhir Juni 2025 (unaudited), Bank BSI telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp72,8 triliun, tumbuh 19,3 persen secara tahunan (yoy). Dari kategori green financing mencapai Rp15,3 triliun atau tumbuh 14,5 persen (yoy) dan social financing sebesar Rp57,5 triliun, tumbuh 20,6 persen.
Sementara itu penyaluran green financing didominasi oleh sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan berkelanjutan, eco efficient, dan energi terbarukan. Selain itu Bank BSI juga aktif menyalurkan pembiayaan kendaraan Listrik.
Percepatan pembiayaan berkelanjutan menjadi pendukung bagi tercapainya pembangunan nasional yang berkelanjutan. Hal ini merupakan bagian strategis bank sebagai agen perubahan dalam bisnis berkelanjutan, menjaga kelestarian lingkungan, memastikan pertumbuhan ekonomi yang merata, menjaga daya saing nasional, serta memperkuat peran Indonesia dalam menghadapi krisis iklim global.
Berbagai program berkelanjutan yang dilakukan Bank BSI di antaranya launching green building, program one home one tree unutk setiap pencairan pembiayaan rumah, pembangunan charging station, hingga penggunaan kendaraan listrik untuk operasional.
Bank BSI juga telah menerapkan standari ISO 26000 untuk memenuhi tujuan berkelanjutan pada pilar Sustainable Beyond Banking dan menjadi lead dalam ekosistem ZISWAF untuk pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Dari sisi sosial, Bank BSI telah mendistribusikan zakat mencapai hampir Rp1 triilun dari zakat korporat dan pegawai, juga aktif dalam program pemberdayaan seperti membentuk desa binaan yang ditujukan untuk membantu mengurangi kemiskinan, menghadirkan RVM untuk mendaur ulang botol plastik kemasan air minum, serta program lain untuk kemaslahatan umat.
“Pada program Desa dan Sentra UMKM BSI, terdapat kegiatan aksi kepedulian Bank BSI terhadap lingkungan seperti pemasangan solar panel, pembangunan green house, waste management, pemeliharaan ekosistem lingkungan laut, hingga pengelolaan sampah terpadu,” beber Anggoro.


