Pekerja informal seperti tukang becak di Batang, Jawa Tengah, bisa memenuhi kebutuhan papannya. Dengan menggunakan fasilitas KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), tukang becak di Batang bisa mengakses rumah.
“Program pembiayaan perumahan bersubsidi dengan KPR FLPP bisa memberikan akses dan kesempatan kepada masyarakat non fixed income seperti pekerja informal dari kalangan tukang becak. Ini menjadi salah satu contoh kehadiran pemerintah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang tidak memiliki slip gaji tapi bisa mengakses rumah layak huni,” ujar Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait.
Andi, yang berprofesi sebagai tukang becak menjadi contoh bisa memiliki rumah dengan program subsidi pemerintah. Rumah yang dibeli berada di Perumahan Griya Bahtera 4 yang berlokasi di Jalan Moh. Hatta Candiareng Warungasem, Batang.
Maruarar juga mengatakan, saat ini merupakan timing yang tepat bagi masyarakat untuk bisa mengakses rumah subsidi. Ada banyak kemudahan yang diberikan seperti pembebasan biaya BPHTB, PBG, dan lainnya. Pemerintah juga terus mendorong penyaluran KPR FLPP untuk berbagai segmentasi masyarakat baik fixed income maupun non fixed income.
Harapannya ada banyak kalangan seperti Andi yang merupakan pekerja informal bisa mengakses rumah untuk memenuhi kebutuhan papan keluarganya. Ada banyak kalangan pekerja informal seperti pedagang, ojek, nelayan, petani, dan lannya.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pengembang yang telah membangun, kalangan perbankan, dan institusi lainnya yang telah menjadi bagian dari ekosistem perumahan sehingga banyak masyarakat termasuk yang non fixed income bisa memiliki rumah,” pungkasnya.
Terus diperluasanya cakupan penerima rumah subsidi merupakan bagian dari program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo. Program ini juga telah dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat dan semakin luas kalangan pekerja yang bisa mengakses baik pekerja formal maupun informal.
Sementara itu Andi mengatakan, Ia dan keluarganya sangat senang bisa memiliki rumah dan berharap program ini terus berlanjut supaya semakin banyak masyarakat khususnya kalangan pekerja informal seperti dirinya bisa merasakan program ini.
“Saya bisa mendapatkan rumah ini dengan memanfaatkan KPR subsidi FLPP dengan cicilan tetap sebesar Rp1.070.000 per bulan selama 20 tahun. Semoga semakin banyak yang bisa mendapatkan program ini seperti saya sehingga bisa lebih sejahtera,” katanya.