Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait melakukan peletakan batu (groundbreaking) pertama perumahan bersubsidi untuk pegawai negeri Polri di Perumahan Ayyesa Presisi Residence 3, Kampung Kaliwedi, Desa Cengkong, Kecamatan Purwasari, Karawang, Jawa Barat.
Menurut Listyo, perumahan untuk para anggotanya ini untuk tahap pertama akan dibangun sebanyak 200 unit rumah dan merupakan dukungan untuk program 3 juta rumah yang merupakan salah satu program utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang dijalankan Kementerian PKP.
“Pada hari ini kita berkumpul Bersama untuk mendukung program perumahan Presiden Prabowo terkait pembangunan tiga juta rumah. Kami menargetkan bisa membangun sebanyak 14 ribu unit rumah dan itu akan dikerjasamakan dengan para developer pada tahun ini sebanyak 14.419 unit yang tersebar di berbagai kota,” ujarnya saat acara groundbreaking pekan ini.
Pada acara groundbreaking ini juga hadir Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar, serta sejumlah pejabat di Provinsi Jawa Barat seperti Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Bupati Indramayu Lucky Hakim.
Semua pihak diharapkan ikut mendorong program pembangunan 3 juta rumah khususnya untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Program 3 juta rumah bukan hanya membangun perumahan tapi akan menghidupkan perekonomian daerah dan menimbulkan multiplier effect yang besar.
Nantinya program perumahan di institusi Polri ini bisa diakses oleh seluruh polisi yang sudah bergabung dengan berbagai syarat tertentu. Sementara itu, Menteri PKP Maruarar juga menyampaikan terima kasih dan apresiasinya atas dukungan Polri pada program 3 juta rumah.
“Pak Kapolri telah membentu Kementerian PKP dengan membangun sebanyak 14.500 unit dan itu kurang lebih sama dengan 0,5 persen target program 3 juta rumah yang dibangun dan dialokasikan pada tahun ini. Program ini untuk kalangan MBR dengan penghasilan maksimal Rp8 juta,” katanya.
Kementerian PKP ke depan juga akan menggandeng institusi lain seperti KSAD, KASAL, dan KASAU. Dikatakan, program 3 juta rumah bukan hanya diperuntukan bagi kalangan masyarakat yang memiliki penghasilan tetap tapi juga dimungkinkan untuk seluruh masyarakat dari kalangan pekerja informal dengan penghasilan tidak tetap.