Sampah merupakan sisa buangan hasil aktivitas manusia yang menjadi masalah besar terkait pengelolaannya. Dengan volume sampah yang semakin menggunung, pengolahannya membutuhkan effort ekstra terkait lahan, teknologi, hingga biaya.
Kita bisa ikut mengurangi permasalahan sampah dengan mulai memilahnya sejak dari rumah. Kenyataannya, 80 persen sampah rumah yang dibuang masih bisa dikelola sehingga tidak menambah beban di tempat pembuangan akhir (TPA).
Waste4Change, sebuah perusahaan dengan fokus menciptakan solusi pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan berbagi tips terkait pengelolaan sampah serta untuk mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan.
Hal yang paling umum terkait sampah yaitu bagaimana memilah sampah, menentukan jenis apa yang harus dipilah dan mana yang boleh disatukan dalam satu wadah. Memisahkan sampah dengan cara yang benar dan tepat adalah hal paling dasar yang dapat dilakukan untuk melestarikan lingkungan dan itu harus dimulai dari rumah.
Ada lima kategori sampah yang dibagi berdasarkan kriteria Waste4Change, yaitu:
Sampah organik berupa sisa makanan, tulang ayam, tulang ikan, daun, dan sejenisnya. Sampah kaca, metal, plastik, kemasan makanan, peralatan makan dari plastik, alat tulis plastic, alat tulis logam, kaleng, dan lainnya.
Kemudian sampah kertas mulai karton, tetrapak, kemasan makanan, kantong kertas, cangkir kertas, dan sejenisnya. Limbah berbahaya dan beracun (B3-Bahan Beracun dan Berbahaya) seperti bola lampu, sampah elektronik, hingga tinta printer. Terakhir sampah residu seperti sachet, styrofoam, busa, tekstil, tisu basah, kertas kemasan makanan yang basah, plastik yang dikotori minyak, dan sebagainya.
Mengapa Waste4Change memisahkan sampah kertas dari sampah anorganik lainnya?
Adalah untuk memastikan bahwa tidak ada sampah basah yang tercampur dengan kertas. Semakin banyak jenis sampah yang disatukan dalam satu wadah, semakin besar kemungkinan ada sisa makanan atau minuman yang tertinggal.
Kertas juga paling baik didaur ulang dalam kondisi kering dan kualitas kertas akan berkurang setelah terkontaminasi dengan air. Sementara ap aitu residu? Ini merupakan jenis sampah yang tidak bisa didaur ulang lebih lanjut dan kemungkinan besar akan berakhir di TPA.
Apa itu residu?
Residu atau residu limbah adalah jenis sampah yang tidak dapat didaur ulang lebih lanjut dan kemungkinan besar akan berakhir di TPA. Waste4Change mengkategorikan karton atau kertas basah bekas kemasan makanan sebagai residu karena bahan-bahan tersebut cukup sulit untuk diolah menjadi bahan daur ulang yang baik. Itu pula alasan tisu basah dikategorikan sebagai residu untuk alasan higienis.
Apa yang harus dilakukan dengan sampah anorganik/daur ulang?
Kita bisa mendistribusikannya pada Bank Sampah atau agen daur ulang terdekat. Untuk sampah organik, ini merupakan sampah yang mudah terurai di alam jadi kita bisa memprosesnya menjadi kompos buatan dengan membuat lubang resapan biopori di kebun atau halaman rumah.
Dengan memilah sampah sendiri mulai dari rumah kita telah berkontribusi mencegah 80 persen sampah dibuang ke TPA. Sebisanya hindari produk yang akan meningkalkan residu untuk memudahkan pemilahan maupun daur ulang.