Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) kembali menggelar pameran arsitektur bertajuk Arch:ID dan event kali ini bertemakan “Placemaking: Tolerance” yang berlangsung 22-25 Februari 2024 di ICE BSD City, Tangerang, Banten. Kegiatan ini melibatkan banyak pihak seperti arsitek, pengembang tata kota, hingga produsen bahan material konstruksi serta dinas pemerintah.
PT Conwood Indonesia kembali mengambil peran aktifnya dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan Arch:ID 2024. Berkolaborasi dengan Firma Arsitek Labo asal Bandung, Conwood menghadirkan intalasi kolaborasi yang diberi nama “Sila”. Event ini juga bisa dijadikan untuk menjadi proses pembanding dalam penciptaan ruang-ruang temporer yang sarat akan kualitas dan nilai-nilai terbaik dari produk yang ditampilkan.
Sila sendiri memiliki dua arti yaitu, mengundang secara hormat dan halus untuk hadir dengan rendah hati mengajak semua untuk singgah. Arti kedua, postur duduk di lantai dengan melipat dua kaki dan bersilang sebagai sebuah ciri khas postur duduk yang mengedepankan kebersamaan, kesederhanaan, informality, dan kesetaraan (egaliter).
Selain berkolaborasi dengan Firma Arsitek Labo, Conwood Indonesia juga berpartisipasi pada acara Talk Series Arch:ID dengan tema “Architecture with Green Philosophy & Sustainable Concept.” Hal tersebut merupakan salah salah satu bentuk kepedulian Conwood Indonesia dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan masalah lingkungan yang berkaitan dengan penggunaan kayu sebagai bahan dasar bangunan yang tanpa disadari memiliki dampak besar bagi lingkungan seperti perubahan cuaca ekstrim dan emisi C02 bagi iklim dunia.
Conwood merupakan produsen untuk menghadirkan produk solusi pengganti kayu yang diproduksi dengan mengedepankan green philosophy di mana proses tersebut menghasilkan zero waste sehingga dari penggunaan bahan baku hingga proses akhir, semuanya ramah lingkungan.
“Conwood Indonesia berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menghadirkan produk solusi konstruksi yang berkelanjutan. Material bangunan sebagai salah satu elemen penting dalam bangunan gedung harus terus berinovasi untuk meningkatkan sumbangan terhadap keberlanjutan dan ekonomi sirkular,” ujar Hedhy Kurnianti, General Manager Sales Conwood Indonesia.
Conwood akan terus mendorong material substitusi yang menekankan pada keberlanjutan lingkungan dengan persentase kandungan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 67,01 persen. Selama ini Conwood telah banyak menghadirkan inovasi material ramah lingkungan yang bisa digunakan untuk ruang terbuka hijau seperti di Taman Eco Park Tebet, Taman Menteng, Taman Alun-alun Kota Depok, JPO Phinisi, halte, dan sebagainya.
“Sebagai produsen material bahan bangunan kami juga terus mendorong inovasi untuk menggabungkan keindahan dan looks kayu asli dengan kekuatan dan daya tahan beton. Makanya produk ini cocok untuk aplikasi indoor dan outdoor seperti lisplang, plafon, aplikasi dinding, lantai, aplikasi dekoratif, maupun aksesori,” sambungnya.