Produk pencahayaan (lighting) in-Light telah memasuki tahun ke-11 menjalani bisnis di Indonesia. Dalam kurn waktu satu dekade terakhir, perusahaan lokal ini tidak henti memberikan edukasi dan solusi pencahayaan terpadu untuk memenuhi berbagai kebuthuan masyarakat dengan memperluas visi dan kampanye #TerangIndonesia melalui konsep Beyond Illumination.
Konsep ini menekankan pencahayaan tidak hanya berfungsi sebagai penerangan tetapi juga sebagai sarana untuk memperkaya ekspresi artistik. Inisiatif ini diwujudkan melalui kolaborasi dengan seniman Revoluta S dalam pameran bertajuk ‘Pada Satu Titik’ yang dibuka awal pekan ini di The Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta.
Menurut General Manager Marketing in-Light Fransiska Darmawan, pentingnya peran pencahayaan dalam menampilkan karya seni dengan optimal sehingga bisa diapresiasi secara visual dengan menghadirkan pencahayaan yang tepat dan membantu penikmat merasakan mood dan ambience dari karya tersebut dengan lebih dalam.
“Karya seni umumnya diapresiasi secara visual dan lebih dari itu, ini juga salah satu bentuk penghormatan bagi sang seniman yang telah melalui ribuan keputusan kreatif dalam proses berkarya sehingga bisa diapresiasi sebagaimana mestinya,” katanya.
Sebelum menentukan pencahayaan, seniman perlu memahami pesan yang ingin disampaikan melalui karyanya. Tak kalah penting, mereka juga harus mengenali jenis pencahayaan yang paling sesuai untuk membangun suasana dan menghadirkan kesan yang diinginkan.
Pemilihan pencahayaan sebaiknya disesuaikan dengan tema, mood, medium, serta lokasi pameran, baik di dalam maupun luar ruang agar dapat mendukung pengalaman visual yang optimal bagi penikmatnya. Misalnya, seniman dapat menggunakan general lighting dengan warna putih terang atau semu yang merata untuk menciptakan atmosfer positif. Pencahayaan jenis ini memberikan efek alami yang mampu mempertahankan warna seperti aslinya.
Selain itu dengan permainan bayangan dan sorotan pada detail tertentu dapat menonjolkan aspek emosional atau tematik dalam karya. Teknik ini mampu menghadirkan dimensi tambahan, memperkaya makna, dan memperdalam interpretasi visual yang sesuai dengan visi seniman. Kedua teknik ini digunakan pada pameran ‘Pada Satu Titik’ oleh Revoluta S.
Fransiska juga menjelaskan alasan di balik peralihan menuju konsep ‘Beyond Illumination’. Jika sebelumnya fokus pada inspirasi pencahayaan untuk bangunan, saat ini pihaknya ingin memotivasi dan mendukung kalangan seniman supaya terus berkarya.
“Konsep ini juga merupakan bentuk komitmen kami untuk hadir di tengah masyarakat, tidak hanya memenuhi kebutuhan pencahayaan tetapi juga ruang untuk ekspresi seni. Kami berharap in-Lite dapat membantu mereka menghadirkan showcase yang optimal sehingga karya mereka dapat tampil menonjol dan mencapai level yang lebih tinggi,” jelasnya.
Sementara itu seniman Revoluta S mengatakan, selama ini kita sering fokus pada proses mencipta karya namun kerap melupakan hal penting setelahnya yaitu cara menampilkan karya. Di sisi lain penyajian yang tepat memungkinkan karya dinikmati secara optimal oleh pencinta seni.
“Karena itu saya mengapresiasi in-Lite yang terbuka untuk berkolaborasi dan mendukung kami para seniman dalam menampilkan karya. in-Lite membuat saya semakin memahami pentingnya pencahayaan dalam presentasi karya seni dan ternyata pemilihan lampu, sudut pencahayaan, dan penataan memerlukan strategi khusus serta perencanaan yang matang,” bebernya.
Dalam pameran ‘Pada Satu Titik’ kali ini, Revoluta S menggabungkan material logam yang dipadukan dengan permainan cahaya untuk menghadirkan kesan hidup sekaligus memperkaya ekspresi artistik karyanya. Pameran ini terbuka untuk pengunjung di lantai LG The Ritz-Carlton Mega Kuningan hingga 16 Maret 2025.
Sebagai informasi, Revoluta S juga merupakan kreator di balik karya seni bertajuk ‘Utopia Pungguk’, ‘Tangguh’, dan ‘Jiwa Merdeka’. Selain itu Ia adalah sosok pencetus sekaligus ketua pelaksana pameran ‘Jakarta PROVOKE!’. Sebelumnya, in-Lite mendukung 19 perupa yang turut serta dalam pameran tersebut yang diadakan pada 9 sampai 11 Agustus 2024 di ruang kreatif Pos Bloc, Jakarta. Melalui pencahayaan yang tepat, in-Lite mendukung para seniman kontemporer tersebut menyuarakan isu-isu aktual dan kritis lewat ‘provokasi artistik’.