Ada banyak hama yang bisa menganggu kenyamanan di rumah mulai dari serangga seperti nyamuk, hewan pengerat, kecoak, hingga semut. Satu hal yang pasti, rumah mutlak dirawat untuk menjaga kebersihan sehingga tidak memancing berbagai hama penganggu yang bisa datang.
Semut misalnya, ada lebih dari 12 ribu spesies semut di seluruh dunia yang meliputi semut Argentina, semut Firaun, semut Odorous House, semut merah, dan lainnya. Semut bisa menimbulkan kerusakan saat wabah kutu dan kumbang kecil pengisap terjadi saat semut memelihara hama ini untuk melindungi kutu dan kumbang kecil pengisap dari musuh alaminya.
Menurut Jola C. Wullur, Director Bentz Jaz Indonesia, sebuah perusahaan produk pengendali hama, perlu dipahami biologis dan siklus hidup semut untuk mengoptimalkan penanganan yang tepat. Semut mengalami metamorfisis melalui tahapan telur, larva, pupa, dan dewasa yang merupakan serangga sosial dengan pembagian tugas diantara berbagai jenisnya.
“Semut biasanya membuat sarang di tanah yang seringkali dekat dengan bangunan atau sumber makanan seperti pepohonan dan tanaman. Makanan semut meliputi biji-bijian, buah, kacang-kacangan, zat berlemak, serangga mati atau hidup, dan lainnya. Semut masuk ke bangunan untuk mencari makan, air, dan kehangatan sebagai tempat berlindungnya,” jelasnya.
Semut cenderung membuat lintasan di sepanjang elemen struktural seperti kabel, pipa, dan sering kali menggunakannya jalur ini untuk akses in-out ke sarang maupun tujuannya. Sangat penting untuk menghilangkan celah dan retakan khususnya di area dapur maupun tempat penyimpanan makanan. Segera bilas wadah makanan ataupun minuman untuk menghindari hama ini tertarik dan datang.
Untuk pengendalian semut yang datang dari sekitar struktur bangunan bisa dengan zat beracun yang diformulasikan dalam bentuk padat ataupun cairan. Zat ini diletakkan sebagai umpan yang akan dibawa oleh semut kembali ke sarang sehingga bisa membasmi seluruh koloni.
Sementara itu untuk mencegah semut masuk ke dalam bangunan bisa diaplikasikann di area titik-titik pintu masuk ke dalam bangunan dengan mengaplikasikan obat semprot residual. Bisa juga penanganan difokuskan pada ratu dan larva di dalam sarang untuk membasmi seluruh koloni.
“Perhatikan juga kondisi basah pada kayu maupun area lain yang bisa memancing semut. Bila memungkinkan ganti kayu yang lembab atau membusuk, perhatikan talang hujan yang tersumbat, hilangkan umber makanan di dalam bangunan dan simpan makanan di dalam wadah yang tertutup rapat,” pungkas Jolla.