Kalangan generasi muda baik milenial dan generasi di bawahnya, Gen Z, terus disasar untuk menjadi pasar utama bukan hanya oleh kalangan pengembang tapi juga perbankan. Kalangan ini disasar karena telah menjadi konsumen utama yang mengakses pembiayaan perumahan sehingga banyak produk pembiayaan properti yang diterbitkan dengan menyasar khusus kemudahan untuk kalangan ini.
Bank BCA misalnya, terus mendorong penyaluran kredit pembiayaan properti (KPR-KPA) khususnya kepada kalangan milenial-Gen Z. Saat pandemi Covid-19 lalu misalnya, Bank BCA merupakan bank yang getol mendorong akses masyarakat ke pembiayaan perumahan dengan berbagai program promo.
Menurut Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiatmadja, sektor properti telah menjadi salah satu prioritas di masa perekonomian yang banyak terkendala karena pandemi. Hal ini tidak terlepasa dari multiplayer effect dari sektor properti selain pasar yang sangat besar khususnya dari segmen pekerja milenial.
“Orang yang butuh properti itu bisa dari bisnisnya meningkat, karena naik jabatan sehingga penghasilannya meningkat, atau dari pasangan yang menikah (married couple). Satu hal yang pasti, married couple ini walaupun tinggal bersama orang tua pasti hati kecilnya tetap ingin punya rumah sendiri jadi dari segmen ini merupakan demand yang pasti, selalu ada, dan sangat besar,” katanya.
Bank BCA saat situasi normal (sebelum adanya pandemi) bisa menyalurkan kredit pembiayaan perumahan mencapai Rp2-Rp2,2 triliun per bulan bahkan bila ada event tertentu bisa mencapai Rp2,5 triliun. Saat awal pandemi tahun 2020 lalu, penyalurannya langsung drop menjadi Rp800 miliar dan seiring itu bisa kembali bisa ditingkatkan menjadi Rp1 triliun dan saat menyelenggarakan expo bisa disalurkan kredit baru mencapai Rp1,3 triliun. Rata-rata penyaluran KPR Bank BCA mencapai Rp15 triliun per tahun.
Saat event expo ada banyak kemudahan yang ditawarkan seperti bunga khusus ekstra ringan 4,5 persen fixed tiga tahun. Bank BCA juga cukup kerap menyelenggarakan event baik offline maupun online. Berbagai event tersebut juga menggandeng kalangan pengembang yang menawarkan ratusan proyek di berbagai kota Indonesia. Pameran juga kerap di-bundling dengan industri turunan seperti agen properti, brand furniture, arsitek, dan sebagainya.