Isu green sudah cukup lama disuarakan namun hingga saat ini belum menjadi isu yang seksi yang digalakkan oleh semua pihak. Hal itu karena pandangan pragmatis dan jangka pendek kebanyakan kalangan terhadap penerapan konsep pembangunan yang berkelanjutan (sustainable) itu.
Hingga saat ini masih banyak pihak yang melihat konsep green secara tidak utuh dan langsung dikaitkan dengan keuntungan sesaat, makanya perkembangannya lambat. Sementara dorongan dari pemerintah berupa regulasi maupun insentif juga sangat minimal. Tapi hal ini tetap harus terus dikampanyekan karena dampak (penerapan konsep itu) yang sangat luas dan jangka panjang.
Konsep dan perilaku hijau pastinya akan sangat menguntungkan dalam jangka panjang. Menyebut contoh, bagaimana situs penjualan online Amazone sudah mengakuisisi sebuah pabrik baterai di Cina. Hal ini karena visi jangka panjang perusahaan tersebut mengenai baterai yang ke depan akan menjadi produk yang sangat dibutuhkan.
Saat kita baru akan mengembangkan mobil bertenaga gas, di Jerman pengembangan sudah masuk ke mobil listrik. Jerman bahkan menargetkan menjadi negara penyuplai mobil listrik di seluruh kawasan Eropa. Dengan kata lain, ada potensi bisnis yang sangat besar dari pemanfaatan konsep green di setiap produk termasuk produk properti.
Contoh lain, Indonesia adalah “timur tengahnya” dunia untuk potensi energi terbarukan karena besarnya potensi pengembangannya di sini yang mencapai 450 ribu mega watt (MW). Potensi energi terbarukan dengan daya yang luar biasa ini berasal dari cahaya matahari, angin, air, panas bumi, biogas, dan lain-lain.
Bayangkan bila itu bisa diolah yang akan membuat dampak bisnisnya sangat besar. Bila dikerucutkan pada hal yang lebih kecil seperti bisnis properti, para pengembang bisa menjadi pelopor penerapan konsep green dengan misalnya menerapkan konsep-konsep yang sederhana dulu mulai dari desain bangunan, tata ruangnya, pemilihan bahan bangunan, sistem penerangan dan pengelolaan air serta sampah, dan lain-lain. Pengembang juga bisa menjadi pelopor pembentukan smart green community yang melibatkan konsumen dan penghuni.
Oleh: Nirwono Joga, Pengamat Perkotaan dan Properti Hijau