Pemerintah Hong Kong mengumumkan keputusan untuk tidak menjual tanah perumahan atau komersial dalam tiga bulan pertama tahun 2024.
Keputusan ini mencuat sebagai respons terhadap sentimen pasar yang melambat dan tingginya tingkat kekosongan properti di kota tersebut.
Analisis menyebutkan bahwa ini akan menjadi kali pertama pemerintah Hong Kong tidak meluncurkan penjualan properti dalam periode triwulanan, menyoroti rendahnya permintaan di salah satu pasar properti termahal di dunia.
Langkah ini diambil setelah pemerintah menjual tanah perumahan di pedesaan dengan harga di bawah ekspektasi pada bulan lalu, mengalami enam lelang tanah perumahan dan komersial yang gagal pada tahun 2023, menciptakan rekor terbesar dalam sejarah.
Harga rumah pribadi di Hong Kong turun hingga level terendah
Menurut data resmi, harga rumah pribadi di Hong Kong turun selama tujuh bulan berturut-turut hingga mencapai level terendah sejak Februari 2017 pada November 2023. Analis memperkirakan penurunan harga akan berlanjut hingga paruh pertama tahun 2024, terutama di tengah kondisi suku bunga yang lebih tinggi.
“Mengingat lesunya sentimen pasar dalam tender lahan belakangan ini, pemerintah tidak akan menjual lahan perumahan secara terpisah pada kuartal keempat,” ujar Menteri Pembangunan Bernadette Linn dalam konferensi pers, merujuk pada tahun keuangan yang berakhir pada Maret 2024.
Linn menambahkan bahwa pasokan lahan dari berbagai sumber pada tahun anggaran ini sudah dapat menampung pembangunan 11.530 apartemen, mendekati target pemerintah sebesar 12.900.
Terkait lahan komersial, Linn menyatakan bahwa tingginya tingkat kekosongan dan minimnya minat terhadap lahan harus menjadi pertimbangan pemerintah. Dia menyebut bahwa beberapa bangunan komersial besar akan selesai konstruksinya dalam beberapa tahun ke depan, yang berarti pasokan akan meningkat.
CBRE, konsultan real estat, mencatat bahwa tingkat kekosongan kantor Kelas A di pusat keuangan Hong Kong mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni 16,4% pada tahun 2023. Kekosongan ini turut menyebabkan penurunan sewa sebesar 6% sepanjang tahun.
Bank enggan untuk memberikan pinjaman
Selain itu, nilai total kesepakatan investasi properti komersial dengan nilai lebih dari HK$ 77 juta turun setengahnya pada tahun lalu menjadi HK$ 40 miliar (US$ 5,12 miliar), mencapai level terendah dalam 15 tahun. Faktor-faktor seperti biaya pembiayaan yang tinggi, keengganan bank untuk memberikan pinjaman, dan ketidakpastian ekonomi menjadi penyebab penurunan ini.
Direktur Eksekutif CBRE Hong Kong, Jonathan Chau, menyatakan bahwa antisipasi penurunan suku bunga kemungkinan akan meningkatkan sentimen pasar bisnis dan investasi, serta berpotensi memulihkan aliran kesepakatan pada tahun 2024.