Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait kembali menegaskan pentingnya peran perbankan nasional untuk membantu rakyat kecil agar terbebas dari jeratan rentenir. Hal ini dikatakan Maruarar saat sosialisasi penguatan ekosistem perumahan di Medan pekan ini.
“Kalangan perbankan harus terus memberikan layanan yang lebih cepat, mudah, dan murah melalui kredit usaha rakyat (KUR) perumahan. Presiden juga kerap mengatakan, Koperasi Merah Putih harus membantu rakyat, ibu-ibu, petani, nelayan, buruh, dan UMKM lepas dari jeratan rentenir,” katanya.
Karena itu perbankan harus hadir dengan solusi yang lebih cepat, mudah, dan lebih murah bagi masyarakat. Konsep dan semangat itu yang diusung untuk penyaluran KUR Perumahan sehingga bisa memberikan dampak langsung bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Salah satunya, Maruarar mendorong Bank Mandiri menjadi pelopor penyaluran KUR Perumahan yang dampaknya bisa benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat. Begitu juga dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) harus hadir dan ikut memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan yang berpihak pada rakyat.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi pada keseriusan Bank Mandiri untuk menyukseskan program KUR Perumahan dan program rumah subsidi. Hal ini harus terus disosialisasikan secara masif dan kita ini memiliki banker dan pengawas yang hebat, seharusnya itu bisa membuat sistem yang lebih mudah, lebih murah, dan lebih cepat bagi rakyat,” imbuhnya.
Wakil DIrektur Utama Bank Mandiri Henry Panjaitan menambahkan, saat acara sosialisasi ini diikuti langsung oleh 525 pengusana menengah ke bawah dari kalangan perusahaan developer sebanyak 243 orang, kontraktor 82 orang, toko bangunan 36 orang, dan UMKM 164 orang.
“Tentunya kami akan terus mendorong KUR Perumahan dan ini menjadi salah satu misi kami untuk menjadi bank yang inklusif dan bisa memberikan dampak besar khususnya bagi masyarakat bawah terlebih program perumahan bisa memberikan dampak langsung pada pergerakkan ekonomi,” katanya.