Indonesia masih mencatatkan kinerja ekonomi yang cukup baik dibandingkan perekonomian global. Diantara negara-negara kawasan, ekonomi Indonesia juga masih tumbuh positif dibandingkan negara lain. Untuk sektor properti malah kondisinya masih sangat baik di tengah ketidakpastian perekonomian global tersebut.
Lembaga internasional seperti World Bank yang memprediksi perlambatan perekonomian global tapi tidak begitu dengan kondisi di Indonesia. Di tengah situasi ini Indonesia juga masih mencatatkan inflasi yang terkendali di angka 5,51 persen secara tahunan dan angka ini lebih rendah dari prediksi yang diperkirakan sebesar 6 persen.
Menurut pakar properti Panangian Simanungkalit, situasi ini membuat Indonesia menjadi negara dengan potensi ekonomi yang lebih baik dan resilient untuk terkena krisis. Dampak lainnya, bisnis properti yang merupakan sektor riil dan menjadi salah satu sektor bisnis yang akan melanjutkan tren peningkatan terlebih dengan pasar dari kalangan pekerja muda yang sangat besar.
“Hal ini membuat produk properti di Indonesia bukan sekadar untuk kebutuhan papan tapi juga instrumen investasi yang menarik terlebih didorong oleh perkembangan infrastruktur yang luar biasa dan menjadi pondasi untuk terus meningkatnya value produk properti. Properti sebagai real asset memiki kepastian dibandingkan investasi saham yang sangat fluktuatif atau deposito dengan imbal hasil yang sangat kecil,” katanya.
Untuk mengoptimalkan investasi pada produk properti, beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu daya dukung seperti lokasi, timing, hingga pembiayaannya. Bila semuanya pas, maka properti yang kita miliki dipastikan akan terus naik harganya ditambah dengan potensi pasar yang besar.
Properti juga tidak terlepas dari lokasi, akses yang mudah, maupun dukungan faktor lainnya seperti fasilitas dan berbagai sarana pendukung lain di kawasannya. Peningkatan jumlah penduduk yang membuat pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur akan menjadi penjamin kalau properti akan naik terus dan properti juga investasi yang paling lengkap karena bisa dihuni, disewakan untuk mendapatkan passive income, dan harganya akan terus naik.
“Pemilik properti juga bisa bebas menentukan harga jual maupun sewanya dan ini berbeda dengan investasi lain seperti emas ataupun saham yang harganya telah ditentukan. Makanya produk properti sangat tepat untuk dijadikan tabungan masa depan dengan kepastian kenaikan nilainya yang minimal di atas inflasi,” bebernya.