Dalam dunia properti, Skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi salah satu metode populer untuk membeli hunian, terutama bagi mereka dengan dana terbatas.
Namun, sayangnya, skema ini kadang dimanfaatkan oleh oknum nakal untuk melakukan penipuan, seperti yang terjadi di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Beberapa konsumen di sana menjadi korban ketika pihak pengembang tidak membangun rumah yang telah dibayar. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata sertifikat tanah yang seharusnya menjadi jaminan dibawa pengembang untuk digadaikan kepada pihak lain. Kini, korban harus membayar sejumlah uang agar sertifikat bisa ditebus dan pembangunan rumah dapat dilanjutkan.
Menghindari penipuan dalam pembelian rumah dengan skema KPR menjadi hal yang krusial. Dalam konteks ini, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk memastikan transaksi properti berjalan lancar dan aman:
Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) yang Jelas
Dalam kasus di Pondok Aren, konsumen telah menggunakan PPJB, yang merupakan langkah yang benar karena PPJB yang dibuat di hadapan notaris dapat dianggap sebagai akta otentik. Namun, PPJB seharusnya juga mengatur batas waktu serah terima kunci dan pemecahan sertifikat untuk memberikan kepastian hak kepada pembeli.
Mengenali Agen Properti Terpercaya
Langkah pertama dalam cara membeli rumah KPR agar tidak tertipu adalah mencari agen properti yang terpercaya. Legalitas pengembang dapat diperiksa melalui Sistem Informasi Registrasi Pengembang (SIRENG) di https://sireng.pu.go.id/. Pelajari juga track record proyek perumahan sebelumnya untuk memastikan bahwa pengembang tersebut tidak terlibat dalam kasus penipuan.
Cek Legalitas Dokumen Properti
Penipuan bisa terjadi jika pembeli tidak memeriksa status sertifikat tanah. Sebelum memutuskan untuk membeli, pastikan nama pada sertifikat sesuai dengan pengembang dan bahwa dokumen properti telah terdaftar dan tidak dalam sengketa.
Periksa Kondisi Fisik Properti
Setelah legalitas dan status sertifikat dinyatakan aman, pembeli perlu memastikan bahwa kondisi fisik properti sesuai dengan kesepakatan awal. Proses pembangunan sebaiknya diawasi secara aktif, dan pembeli dapat melaporkan ketidaksesuaian atau kerusakan material bangunan yang terjadi selama proses pembangunan.
Pilih Bank KPR Tepercaya
Menentukan bank yang tepercaya menjadi langkah penting dalam membeli rumah dengan skema KPR. Pembeli dapat memilih bank dengan reputasi baik dan mengajukan sendiri permohonan KPR. Proses ini akan memberikan keamanan tambahan, karena bank akan membantu mengecek kelengkapan dokumen dan memberitahu pembeli jika ada kecurangan yang terindikasi.
Dengan langkah-langkah tersebut, pembeli dapat meminimalkan risiko terjatuh dalam skema penipuan dan menjalani proses pembelian properti dengan lebih percaya diri dan aman.